KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meninjau kesiapan rumah dinasnya yang digunakan untuk menampung pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) coronavirus disease 2019 ( Covid-19), Minggu (29/3/2020).
Ia bersyukur persiapan rumah dinasnya untuk ruang–ruang isolasi sesuai target yang diharapkan dan siap per Senin (30/3/2020).
"Sesuai target untuk bisa siap pada tanggal 30 Maret besok, hari ini sudah siap. Saya sendiri sudah cek lokasi, sudah oke. Alat-alatnya juga sudah siap semua,” kata Hendi (sapaan akrab Wali Kota Semarang) dalam keterangan tertulis.
Ruang isolasi itu telah dilengkapi sistem sterilisasi terpadu, mulai dari bilik uap disinfektan untuk kendaraan, hingga bilik disinfektan untuk pasien dan tenaga medis.
Baca juga: Kurangi Pergerakkan Masyarakat, Pemkot Semarang Tutup Jalan Protokol
Ada pula fasilitas lain seperti penyaring udara dan instalasi pengolahan air limbah. Semua fasilitas tersebut telah sesuai standar fasilitas kesehatan.
Tak hanya Rumah Dinas Wali Kota Semarang. Ruang isolasi juga disiapkan di Kantor Diklat milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan siap digunakan pada tanggal yang sama.
"Kalau ditotal, untuk yang ada di Rumah Dinas dan Balai Diklat bisa menampun sampai 169 orang, baik ODP atau PDP,” kata Hendi.
Ia melanjutkan, PDP dan ODP tidak akan semuanya ditampung di sana melainkan di rumah sakit rujukan Covid-19 Kota Semarang.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Hendrar Prihadi Pantau Kondisi Masyarakat Semarang
“Untuk di Rumah Dinas Wali Kota ini ada 94 kamar yang nantinya bisa dipakai untuk sedulur-sedulur PDP. Kalau positif, ada enam kamar ruang isolasi emergency,” ujar Hendi.
Ia melanjutkan, ada 69 kamar di Balai Diklat untuk mengarantina mereka yang masuk kategori ODP. Jika positif, mereka akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro.
"Untuk di Rumah Dinas, nanti ada 36 perawat dan 16 dokter. Di balai diklat juga sama jumlahnya, sekitar itu," ujar Wali Kota Semarang.
Baca juga: Terjun Langsung Lakukan Sterilisasi Wilayah, Hendi Ingin Motivasi Warga Kota Semarang
Ia melanjutkan, semua tenaga medis itu berasal dari berbagai elemen, mulai puskesmas, rumah sakit tentara, hingga relawan Ikatan Dokter Indonesia.
Sementara itu, Balai Diklat akan mendapat back up dari tenaga medis RSUD KRMT Wongsonegoro.