KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya mencegah penyebaran virus corona yang mengakibatkan coronavirus disease 2019 ( Covid-19).
Salah satu upaya adalah membantu warganya yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) untuk melakukan karantina mandiri dengan mengirim sembako gratis.
Latar belakang pemberian bantuan itu karena ODP memang diminta tidak berinteraksi dengan banyak orang atau keluar rumah selama 14 hari.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, data masyarakat yang mendapat sembako gratis mengacu pada data ODP Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Baca juga: Wali Kota Semarang Pantau Pembangunan Kamar IsolasI PDP Covid-19
Sementara itu, jumlah ODP di Kota Semarang saat ini mulai berkurang. Menurut data resmi di SiagaCorona.SemarangKota.go.id, jumlah ODP dari 1.309 berkurang menjadi 776 orang per Jumat (27/3/2020).
“Ada sebagian yang semula masuk kategori ODP sudah lewat masa 14 hari, mereka tetap dalam kondisi sehat dan tidak ada masalah apa pun," kata Hendi (sapaan akrab Wali Kota Semarang) dalam keterangan tertulis.
Ia melanjutkan, ODP yang lain tetap dipantau agar tidak beraktivitas di luar rumah. Jika ada yang memiliki masalah kesehatan, maka akan langsung diisolasi.
Pembagian sembako gratis juga ditujukan kepada masyarakat Kota Semarang yang mengalami masalah penghasilan karena tekanan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
“Priortias penerima sembako gratis selanjutnya adalah warga yang kesulitan tidak dapat bekerja karena usaha sepi kemudian ekonomi menjadi sulit,” kata Hendi.
Mereka, sambung Wali Kota Semarang, akan didata lurah, diteruskan ke camat, dan dilaporkan ke posko.
Menurut Hendi, tidak sedikit sembako yang tengah disiapkan itu berasal dari para stakeholder di Kota Semarang.
Baca juga: Bekerja Sama dengan Phapros, Pemkot Semarang Siapkan Paket Jamu Cegah Corona
"Di posko Pusat Informasi Publik Balai Kota Semarang, banyak stakeholder yang ikut membantu. Ada yang memberi telur, minyak goreng, dan mie instant," ujar dia.
Wali Kota Semarang pun berharap makin banyak pihak yang peduli karena pandemi Covid-19 bukan masalah medis semata, tetapi juga memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat banyak.