KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi terus memantau progres pembangunan kamar isolasi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) coronavirus disease 2019 (Covid-19) di rumah dinasnya, maupun di Gedung Diklat Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
“Saya terus cek kedua tempat itu sampai Minggu (29/3/2020), sehingga Senin (30/3/2020) siap digunakan,” kata wali kota yang biasa disapa Hendi, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Untuk diketahui, Hendi memang memfungsikan rumah dinasnya sebagai kamar isolasi.
Hendi optimis, pembangunan kamar-kamar isolasi di rumah dinasnya akan selesai pada Senin (30/3/2020).
Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Semarang pun mengebut pembangunan hingga malam hari.
Baca juga: Per 30 Maret, Lebih Dari 200 Kamar Isolasi Pasien Covid-19 di Kota Semarang Bisa Difungsikan
Menurut Hendi, saat ini progres pembangunan telah mencapai lebih dari 50 persen pada Rabu (25/3/2020), dan pada Kamis (26/3/2020) diperkirakan mencapai 70 persen.
“Mereka mengatakan Sabtu fisik siap, tinggal nanti dimasukkan semua peralatan,” kata Hendi.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang Suryaty mengatakan, kamar isolasi di Rumah Dinas Wali Kota Semarang sesuai standar yang ditetapkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang.
“Dilengkapi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), bilik disinfektan jenis spray dan uap, juga wastafel,” kata Suryaty.
Baca juga: Jateng Antisipasi Skenario Terburuk Wabah Corona, Balai Diklat Jadi Ruang Isolasi dan Siapkan Tenda
Senada dengan Suryaty, Kepala Dinkes Kota Semarang Abdul Hakam juga mengatakan hal serupa.
Bahkan Hakam mengatakan, nantinya sejumlah standar sterilisasi pada pengoperasian kamar-kamar isolasi sangat terjaga.
“Orang yang keluar masuk area kamar isolasi kami batasi. Ada penyaring udara seperti hepafilter juga,” kata Hakam.
Meski begitu Hakam berharap, kamar-kamar isolasi tersebut tidak akan terpakai.
“Ini digunakan ketika kamar isolasi rumah sakit yang ada di Kota Semarang sudah tidak dapat menampung PDP lagi, yang tentu saja harapannya tidak seperti itu,” kata Hakam.