KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi telah berkoordinasi dengan Kapolrestabes Semarang Auliansyah Lubis, untuk menyusun strategi di tengah wabah Virus Covid-19.
Hendrar mengatakan sejumlah hal memicu ketidakkondusifan di Kota Semarang.
Menurut dia , penyebaran hoaks terkait Virus Corona melalui aplikasi pesan singkat dan unggahan hoaks di media sosial memicu keresahan.
Selain itu, ia melanjutkan, ketersediaan masker dan hand sanitizer mengancam kedamaian Kota Semarang.
“Saya katakan ke Mas Aulia, perlu ada penertiban dari kepolisian karena yang seperti itu sudah tidak baik, membuat masyarakat panik,” kata Hendrar di Situation Room Pemerintah Kota Semarang, Rabu (17/3/2020), seperti dalam keterangan tertulisnya.
Ia menyatakan, kepolisian akan melakukan penertiban dengan menurunkan tim pemantauan.
Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemkot Semarang Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Ruang Publik
“Beliau kemungkinan sudah mulai menurunkan timnya untuk melakukan pemantauan,” kata dia.
Selain menugaskan Polrestabes Semarang, ia menugaskan satuan tugas atau gugus tugas pencegahan Corona Kota Semarang untuk mendata sejumlah tempat penjualan masker dan hand sanitizer.
“Ada 16 gugus tugas, satu gugus tugas minimal mengecek 3 tempat penjualan masker dan hand sanitizer seperti apotek dan supermarket,” ujarnya.
Nantinya, data tersebut akan dievaluasi guna menelusuri penimbunan dan kekosongan stok.
Baca juga: Ini Langkah Pemkot Semarang Antisipasi Penyebaran Virus Corona
“Data yang dihimpun dari gugus tugas akan kami rapatkan, benar kosong atau ada yang menimbun, naiknya berapa. Kalau ada yang menimbun langsung kami eksekusi,” ucapnya.
Pemkot Semarang pun akan berupaya membagikan masker dan hand sanitizer untuk masyarakat.