KOMPAS.com – Ketua Tim Penggerak ( TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( PKK) Tia Hendi mengatakan, gerakan PKK perlu bekerja tanpa pamrih, serta menunjukkan bakti dan karya nyata.
Selain itu, PKK juga harus meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan program PKK, agar selaras dengan garis kebijakan program pemerintah.
“Saya harap TP PKK secara konsisten mengiringi, menyelaraskan, dan mendukung garis kebijakan pemerintah,” kata Tia, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal tersebut dikatakan Tia, saat menghadiri peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-48, di Balai kota Semarang, Rabu (11/3/2020).
Baca juga: Lewat Program Perkembangan Anak, TP PKK Kota Semarang Raih Penghargaan
Demi mewujudkan keselarasan dengan program pemerintah, Tia melanjutkan, PKK dapat menitikberatkan ketahanan keluarga sebagai salah satu kekuatan dalam menghadapi arus globalisasi dan kemajuan teknologi.
“Ketahanan keluarga bisa tercipta bila setiap anggota keluarga mempunyai kemauan dan kemampuan kolektif dalam memilih mana yang salah, dan mana yang benar,” kata Tia.
Tia juga mengatakan, prestasi dan berbagai inovasi kegiatan TP PKK Kota Semarang dapat berkontribusi dalam membantu tugas dan kinerja pemerintah.
Salah satunya pada 2019 lalu, TP PKK Kota Semarang menjadi Pelaksana Terbaik Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) kategori kota, pada Penghargaan Pakarti Utama I Tingkat Nasional.
Baca juga: Tekan Penderita DBD Remaja, TP PKK Semarang Cetus Program Si Centik
Tia pun berharap, PKK dapat menjembatani anggota keluarga dalam menghadapi problem sosial.
“Hal tersebut dapat membangun bangsa,” kata Tia.
Menurut Tia, peran-peran PKK tersebut dapat dilakukan dengan baik jika anggota PKK melibatkan karsa, inisiatif, dan ketekunan.
Pada peringatan HKG PKK dilakukan juga pemberian peniti emas sebagai bentuk apresiasi kepada kader PKK yang tidak berpindah selama 10 tahun, dan memiliki SK.
Baca juga: Dukung Pembangunan Pariwisata Semarang, Wali Kota Hendi Andalkan PKK
Selain itu, diselenggarakan juga seminar tentang kesadaran kesehatan organ intim kewanitaan (vagina) sebagai alat reproduksi, yang dibawakan Founder Perempuan Sadar Vagina (PSV) Inge Satyo Ariyanto.