Wali Kota Hendi Minta Pemuda Manfaatkan Bonus Demografi dengan Eksistensi

Kompas.com - 09/03/2020, 19:31 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta para pemuda, khususnya siswa-siswi SMK Negeri 2 Semarang, untuk memanfaatkan bonus demografi RI untuk memajukan Indonesia.

 

Untuk itu, ia meminta para pemuda meningkatkan eksistensinya dalam berbagai hal.

“Jika anak mudanya kreatif, inovatif, dan kompetitif, Indonesia pasti semakin maju," kata Wali Kota yang akrab di sapa Hendi di hadapan ratusan siswa SMK Negeri 2 Semarang, Senin (2/3/2020).

Apalagi, menurut Hendi, para pemuda masih memiliki semangat dan idealisme yang tinggi. Ini menjadi kesempatan yang baik bagi para pemuda untuk menunjukkan eksistensinya bagi bangsa dan negara.

Baca juga: Hadapi Bonus Demografi, Anak Perlu Dibekali Kemampuan Literasi

“Jadikan masa muda untuk investasi nama, yaitu menjadi pribadi yang bisa diandalkan dan bertanggung jawab, salah satunya dengan aktif berorganisasi. Bangun relasi, kembangkan potensi, dan jadilah pemuda yang peduli," ujar Hendi, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Sebaliknya, lanjut Hendi, jika anak mudanya keleleran dan menyalahgunakan Narkoba maka Indonesia kehilangan satu generasi untuk mencapai puncaknya.

Hendi pun mengatakan dalam dunia akademis pemuda pintar harus dapat memanfaatkan kepintarannya bagi lingkungan sekitarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, saat ini anak muda di Indonesia menduduki porsi yang signifikan baik dari kualitas maupun kuantitasnya, yaitu sekitar 40 persen.

Menurutnya dalam rentang waktu dari tahun 2020 sampai 2035, warga Indonesia yang berusia produktif (16 - 30 tahun) akan mencapai 64 persen.

Angka itu, kata Hendi, senilai sekitar 150 juta jiwa dari total jumlah penduduk sekitar 297 juta jiwa.

Ini artinya, selama kurun 15 tahun tersebut, Indonesia akan menikmati bonus demografi. Jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa.

Tranformasi dunia pendidikan Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, Hendi menyampaikan pula adanya transformasi di dunia pendidikan di Indonesia membuat perubahan paradigma di masyarakat.

Menurutnya, jika dahulu semua berlomba-lomba untuk masuk Sekolah Menengah Umum (SMU), kini sebagian masyarakat memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai pilihan pendidikan formal.

“Persaingan sesungguhnya adalah di dunia kerja, sedangkan lulusan SMK adalah yang siap kerja,” ujarnya.

Terlebih pemerintah, kata dia, telah menyiapkan revitalisasi SMK 2020-2025 agar lulusannya semakin banyak diserap di dunia kerja. Ini berarti sistem kurikulum diubah dari semula supply base ke demand base.

Baca juga: Youth to Work, Program Pelatihan Siswa SMK agar Siap Kerja

Artinya, Hendi mengatakan, kurikulum SMK akan ditentukan oleh dunia usaha agar klop dengan kebutuhan industri di lapangan.

“SMK Negeri 2 ini keren, penjurusannya seperti akuntansi, administrasi perkantoran, pemasaran, usaha perjalanan wisata, dan rekayasa perangkat lunak merupakan jurusan yang diperlukan di dunia kerja. Untuk itu para siswa harus bangga dan bersemangat,” ujarnya menyemangati para siswa yang bersekolah di Jl. Dr. Cipto No.121A, Semarang.

Dalam kesempatan itu, Hendi meyakinkan pula para siswa untuk tidak khawatir terkait masalah gender. Ia menegaskan jika perempuan yang hebat akan memiliki peran atau status yang hebat juga.

“Seperti Wakil Wali Kota Semarang yang dijabat seorang wanita, juga beberapa kepala dinas di Pemerintah Kota Semarang dan anggota dewan,” tambahnya.

Terkini Lainnya
Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Semarang
Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Semarang
Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Semarang
Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Semarang
Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Semarang
Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Semarang
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Semarang
Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Semarang
Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Semarang
Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Semarang
Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Semarang
Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Semarang
Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Semarang
Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Semarang
Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com