KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta jajaran pemerintahannya harus terus masuk ke setiap aspek kehidupan masyarakat.
Salah satunya adalah hadir dalam persoalan terkait pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM) yang kini sedang terus dicarikan solusi.
“Berdasarkan laporan yang sering diterima ini bergeser, dulu persoalan PDAM, banjir, kemacetan. Sekarang banjir sudah digeser oleh PDAM, kerusakan tempat publik,” kata Hendi (sapaan akrab wali kota Semarang) dalam keterangan tertulis.
Pernyataan itu ia sampaikan saat peringatan masa jabatan tahun ke-4 yang jatuh Hari Senin (17/2/2020) di Halaman Balaikota Semarang.
Baca juga: 8.000 Pelanggan PDAM Terdampak Pencemaran Rawa Pening
Hendi berpesan kepada Direksi PDAM agar lebih kreatif berinvestasi, demi memberikan layanan terbaik bagi warga Kota Semarang.
“PDAM menjadi pekerjaan rumah untuk kita fokus mengatasi. Direksi sekarang jangan berpuas diri dengan cuma memungut biaya langganan dan pemakaian air dari masyarakat,” ujar dia.
Untuk itu, Hendi pun meminta bagaimana dana itu dapat dipergunakan kembali untuk investasi, sehingga bisa melayani masyarakat dengan lebih baik.
“Penyediaan air bersih, lancar, tidak keruh, tidak ada antrean, itu yang menjadi harapan kami,” imbuh wali kota Semarang.
Baca juga: Nilai Bansos Sembako Naik, Pemkot Semarang Klaim Jamin Kehidupan Warga
Investasi yang dimaksud Hendi adalah berbagai proyek yang sudah dimulai atau yang baru dalam proses
Contoh investasi adalah seperti Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat, Instalasi Pengolahan Air Limbah Pudak Payung, dan pengelolaan polder di Semarang Timur.
“Sudah dimulai investasi dari tahun kemarin, yaitu SPAM Semarang Barat yang nilainya mencapai Rp 1,3 triliun,” kata Hendi.
Rinciannya, lanjut dia, adalah 400 miliar dari Pemerintah Kota (Pemkot) dan PDAM, 480 miliar dari investor, dan 500 miliar dari pemerintah pusat.
Sementara itu, sistem pengelolaan yang akan dilelang yaitu IPAL Pudak Payung, sumber air baku di Pudak Payung untuk bisa mengaliri daerah atas Semarang Selatan.
Baca juga: Masyarakat Kota Semarang Terima Bantuan Sembako dari Kemensos
Sementara itu untuk pengelolaan polder, baru-baru ini rencana investasi dilakukan di Semarang Timur.
“Kemarin kami bertemu dengan beberapa calon investor. Akan dilakukan lelang investasi beberapa polder dan kali di Semarang Timur, Insyaallah selesai di tahun 2021,” kata Hendi.
Dengan begitu, imbuh dia, best complain pada periode yang akan datang sudah bukan PDAM lagi.
Hendi juga menjabarkan beberapa tren positif pembangunan yang berhasil ia upayakan selama memimpin Kota Semarang.
Baca juga: Inovatif, Aspal Jalan di Semarang Berbahan Baku Sampah Plastik Kresek
Tren tersebut mulai dari wilayah rawan banjir yang pada tahun 2011 sebesar 41,02 persen menjadi hanya 13,71 persen di 2019.
Selanjutnya, jalan dengan kondisi tidak baik yang pada tahun 2011 sebesar 54 persen, menjadi menyisakan 5,09 persen pada 2019.
Selain itu, investasi masuk dalam satu tahun yang pada tahun 2011 hanya sebesar Rp 0,9 triliun, kini meningkat hingga 35 triliun pada 2019.
Juga angka kemiskinan yang pada tahun 2011 sebesar 5,68 persen, sukses ditekan ke angka 3,98 persen pada 2019.
Walaupun begitu, Hendi tetap berpesan kepada seluruh jajarannya untuk tidak berpuas diri dan justru makin terpacu untuk meningkatkan berbagai upaya pembangunan.
Baca juga: Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Ditarget Selesai Mei 2021
“Hari ini kita tidak boleh puas begitu saja dengan statistikyang ada. Ke depannya masih banyak pekerjaan rumah,” kata dia kepada jajarannya.
Pekerjaan rumah tersebut, seperti penanganan banjir harus setuntas-tuntasnya dan infrastruktur harus dibangun sebaik-baiknya.
“Kita harus terus masuk ke setiap aspek kehidupan masyarakat untuk mencari tahu problem yang dihadapi. Harus ada komitmen untuk bisa menyelesaikan setiap persoalan itu,” imbuhnya.
Hendi dalam pidatonya juga secara khusus menceritakan kilas balik perjalanan pembangunan Kota Semarang, serta mimpi dan target ke depan.
Baca juga: Ini Fasilitas dari Pemkot Semarang untuk Sopir Angkot yang Bawa Bayi
Ia menegaskan, capaian demi capaian yang diraih selama empat tahun kepemimpinannya tidak semata-mata hasil pemikiran Hendi-Ita saja.
Keberhasilan tersebut, menurut dia, merupakan buah konsep pembangunan bergerak bersama dari seluruh elemen masyarakat.
"Kota Semarang hari ini bukan hasil keringat dan pemikiran Hendi-Ita, melainkan hasil keringat dan pemikiran bersama," kata wali kota Semarang.
Pada upacara yang juga menjadi peringatan Hari Kesadaran Nasional tersebut, Hendi menyampaikan keyakinannya akan pembanunan jalur underground di Simpang Lima.
Baca juga: Jadi Tuan Rumah, Semarang Serius Persiapkan Summit Kota Sehat 2020
“Ketika ada yang menyangsikan bakal adanya International Convention Center di Kota Semarang, katakan Semarang bisa ! Ketika ada yang meremehkan Semarang dapat menanggulangi banjir setuntas-tuntasnya, katakan Semarang bisa!," kata dia.
Selanjutnya, rangkaian Upacara Peringatan 4 Tahun Kepemimpinan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang diserahkan Hendi kepada salah seorang pejuang veteran dan pejuang lingkungan.
Acara lainnya adalah penyerahan SK Kenaikan pangkat periode 1 April 2020 tahap I kepada 354 PNS dan penyerahan CSR dari Bank Mandiri berupa dua unit mobil golf untuk digunakan sebagai pelayanan bagi pengunjung kawasan Kota Lama.