KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjelaskan bahwa revitalisasi Kawasan Kota Lama Semarang akan diperluas lagi. Kalau sekarang revitalisasi baru mencakup area 'Little Netherland' dalam dua tahun ke depan akan menyasar daerah bersejarah di sekitarnya.
"Seminggu yang lalu perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menandatangani keputusan Kota Lama, Pecinan, Kampung Melayu, dan Kampung Arab sebagai Cagar Budaya Nasional. Artinya pola pembangunan di sekitar situ akan ditata sesuai perundangan cagar budaya yang ada," kata Hendrar di Semarang seperti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/8/2019).
Terkait hal itu, Wali Kota yang akrab di sapa Hendi ini mengatakan sudah meminta Dinas TaTa Ruang Kota Semarang agar membuat master plan rencana pembangunan untuk tiga kawasan lain, yaitu Melayu, Pecinan, Arab.
Di sisi lain, Hendi pun optimis jika pembangunan Kota Lama ke depan tak hanya bertumpu pada kemampuan pemerintah saja. Pasalnya semakin hari semakin banyak pihak yang berminat untuk berinvestasi di Kota Lama Semarang.
Baca juga: Revitalisasi Tahap 1 Kelar, Wajah Baru Kota Lama Semarang Mulai Nampak
Menurut dia, 99 persen bangunan di Kota Lama itu milik private, sehingga Anggaran Pendapatan Belanjar Daerah (APBD) tidak bisa masuk. Jadi jika pemilik bangunan tidak mampu merestorasi maka akan Business to Business (B2B).
"Sampai dengan minggu ini kami sudah diinformasi kalau Starbucks sedang mencari tempat di Kota Lama, maka kami bantu sambungkan untuk ada tempat yang bisa disewa. Atau kemarin juga ada informasi pengusaha akan bawa franchise besar ke Kota Lama, ya kami temukan dengan beberapa pemilik gedung," tambah dia.
Nah, agar investasi masuk, Hendi meyakinkan bahwa Pemkot Semarang dalam pengembangan Kota Lama akan fokus membangun fasilitas publik untuk menarik investor.
"Pemerintah dalam hal ini akan memberikan alokasi anggaran untuk mendukung itu yang sifatnya fasilitas publik, misalnya jalan, saluran, lampu, street furniture, dan seterusnya," tekan Hendi.
Hendi memastikan pola pembangunan dengan melibatkan investor seperti itulah yang akan berjalan ke depan dalam pembangunan Kota Lama, baik Little Netherland maupun tiga kawasannya lainnya.
Adapun untuk menyambut Liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 Hendi menjelaskan bahwa Kawasan Kota Lama Semarang sudah bisa dikunjungi.
Namun, saat ini masih ada persoalan lahan parkir untuk kendaraan yang khusus lewat kawasan Kota Lama.
"Jadi targetnya masih ada waktu sekitar 3 bulan untuk kami persiapkan kantong parkir untuk mobil listrik, sepeda onthel, dan seterusnya di sana. Nanti kendaraan pribadi tidak boleh melintas," jelas Hendi.
Namun, kata dia, sepanjang itu belum siap, maka ia meminta kepada berbagai pihak terkait untuk tidak memaksanakan sterilisasai di kawasan tersebut. Tujuannya agar semua pihak happy, termasuk kepada berbagai pihak yang sudah punya usaha di situ.
"Jangan sampai kami paksakan terus tidak ada yang datang karena kesulitan," tegas Hendi.