KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang Hendrar Prihadi mengatakan dalam membangun kota diperlukan perencanaan kawasan dan lingkungan dalam konsepnya.
Hal tersebut diungkapkan Hendrar saat mengikuti acara peresmian Program Studi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan Fakultas Teknik, Universitas Katolik (Unika) Soegijopranoto, Rabu (17/7/2019).
"Perkembangan penduduk yang tak terkendali akan berdampak pada tatanan kehidupan masyarakat yang kurang nyaman," ucap dia sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima, Sabtu (20/7/2019).
Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus melahirkan berbagai program inovasi untuk percepatan pembangunan kota yang akan berdampak pada peningkatan roda ekonomi, terutama pada sektor pariwisata.
Baca juga: Di Berlin, Kualitas Manajemen Pemkot Semarang Diakui Dunia
“Melalui sektor pariwisata kue ekonomi akan terbagi secara lebih merata, semua bisa merasakan,” ujar Hendi.
Hendi mencontohkan kawasan Kampung Pelangi yang mana seluruh warga bisa berperan serta menggerakkan ekonomi mulai dari parkir, jualan bunga, jualan kuliner, dan lainnya.
Tak hanya pariwisata, perkembangan ekonomi dan kawasan di Kota Semarang menurutnya telah mengalami berbagai reformasi mulai dari pra hingga pasca kemerdekaan, seperti sektor agrikultur dan manufaktur.
Dalam pelaksanaannya, Pemkot Semarang mengajak seluruh stakeholder berkontribusi penuh melakukan program berdasarkan aspirasi dan ide masyarakat.
Baca juga: Lagi, Pemkot Semarang Raih Opini WTP dari BPK
Hasilnya, menurut Hendi memuaskan. Sejumlah perkembangan pembangunan berhasil diraih, antara lain Indeks Prestasi Manusia (IPM) yang meningkat dan infrastruktur. Kemudian berkurangnya permasalahan fisik dan sosial seperti infrastruktur, banjir, kawasan kumuh, dan kemiskinan.
Bicara infrastruktur, saat ini Pemkot Semarang tengah membangun Underground Simpang Lima dan Tanggul Laut Semarang Demak sebagai salah satu inovasi percepatan pembangunan kota.
"Dalam realisasinya punya dua pilihan, tawarkan kepada investor atau akan dibiayai pemerintah. Targetnya tahun depan akan mulai jalan," tutup Hendi.