KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyalurkan bantuan kepada 193 kepala keluarga yang termasuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT) di Kecamatan Semarang Tengah, Jumat (28/6/2019).
Ditemui usai kegiatan, Hendi sapaan akrab wali kota menjelaskan program ini merupakan bentuk subsidi silang. Jadi pihak yang mampu memberikan bantuan kepada pihak yang membutuhkan.
"Pemerintah melihat hal ini sebagai subsidi silang. Mereka yang mampu bisa bayar pajak dan yang tidak mampu mendapat BPNT, dananya berasal dari APBN dan APBD,” terang Hendi.
Lebih lanjut Hendi menjelaskan, setiap KPM akan diberi bantuan non tunai Rp 110.000. Nomilal itu akan ditransfer setiap bulan ke dalam kartu keluarga sejahtera yang dipegang setiap keluarga penerima manfaat.
Baca juga: Di Bangka Belitung, Jokowi Menemui Penerima PKH dan BPNT
Kemudian dana dalam kartu tersebut dapat digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari di e-Warong.
"Di Kecamatan Semarang Tengah sendiri saat ini ada dua E-warong yang sudah berjalan. Mereka bisa belanja dengan menggesek kartu tersebut untuk beli beras, gula, telur dan kebutuhan sehari-hari lain, ” terang Hendi.
Perlu diketahui, pada 2019 Kota Semarang memperoleh kuota KPM sebanyak 39.190. Dari jumlah itu, KPM aktif berjumlah 37.483, KPM usulan baru 1.208 dan KPM ganti pengurus 322.
Adapun, dalam penyerahan BPNT tersebut, sesuai laporan Camat Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Tengah mendapat kuota 1784 KPM. Dari jumlah ini ada 193 KK merupakan bagian penambahan kuota.
Baca juga: Ke Cilacap, Jokowi Akan Bagikan Bansos PKH dan BPNT
Pada kesempatan itu, Hendi tidak lupa mengajak KPM penerima BPNT untuk berkomitmen menggunakan dana tersebut sebaik-baiknya dan siap apabila sudah mampu tidak mendapat bantuan lagi.
“Jadi bapak, ibu, bila nanti sudah mampu dan masuk golongan keluarga sejahtera lebih bijak untuk tidak mendapatkan bantuan. Ini agar bantuannya diperuntukkan bagi warga masyarakat lain yang lebih membutuhkan,” pesan Hendi.