KOMPAS.com - Terkait kenaikan harga bahan pangan yang terjadi menjelang Lebaran, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat, khususnya ibu-ibu untuk tidak "kalap dan nasfsu" dalam berbelanja.
“Artinya kalau mahal ya jangan dibeli. Kalau ayam mahal bisa pakai bahan makanan pengganti seperti telur, tempe, atau tahu,” ujarnya Hendrar Prihadi saat acara silaturrahmi safari Ramadhan MUI di Masjid Al-Mufidah Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur, Selasa (28/5/2019).
Meski begitu, Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini pun memastikan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan Pemerintah Pusat sejak tahun lalu telah menjaga stabilitas harga jelang Lebaran.
Baca juga: Wali Kota Hendi: Lonjakan Arus Mudik Tertinggi Terjadi di Jalur Darat
"Pemerintah telah membentuk Satgas Pangan yang terdiri dari Kementrian Perdagangan dari tingkat pusat, provinsi, dan kota untuk selalu mengecek harga pasar," ujarnya.
Ia kemudian mencontohkan peran satgas pangan terhadap stabilitas harga. Saat komoditas bawang putih dan cabe merah melonjak, mereka berusaha mengendalikan harga dengan memasok sekian ton bahan makanan tersebut agar harga stabil.
Pada kesempatan yang sama Hendi meminta pula masyarakat Kota Semarang untuk menyambut para pemudik yang datang ke Kota Semarang dengan baik.
Ia meminta warga untuk tidak ricuh dan gaduh seperti yang terjadi di daerah lain. Apalagi mudik saat lebaran merupakan adat dan tradisi silaturahmi di Indonesia.
“Di negara Arab, Malaysia, dan negara yang populasi muslimnya besar tidak ada mudik. Mudik cuma ada di Indonesia. Baik naik motor, mobil, bus, kereta, dan pesawat semuanya senang karena bisa bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman. Nilai itu yang perlu kita jaga,” tuturnya.
Baca juga: Kendalikan Inflasi di Semarang, Wali Kota Hendi Adakan Bazar
Lebih lanjut Hendi menitipkan pesan kepada warga masyarakat yang akan mudik ke kota lain agar memperhatikan kondisi rumah.
“Bisa dititipkan ke tetangga, cek lampu, listrik, dan sakelar, cek kompor gas dan yang tidak mudik tetap melakukan ronda agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pesannya.
Ia juga tidak lupa meminta warga masyarakat Kota Semarang untuk guyub, rukun, dan turut serta membangun Semarang agar lebih baik dan lebih hebat.