KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberikan apresiasi kepada warganya karena telah mengawal dinamika kehidupan di Kota Lumpia ini dengan baik. Tak hanya pemilu, pelaksanaan Ramadhan di Kota Semarang kali ini juga berjalan dengan lancar.
"Kepedulian warga masyarakat Kota Semarang untuk menjaga dan merawat lingkungannya agar lebih baik dan lebih hebat benar-benar luar baisa,” ujar Hendi, sapaan akrab wali kota dalam acara Tarawih Keliling di Masjid Al Iman, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, Kamis (16/5/2019)
Menurut Hendi, kerukunan di antara keberagaman yang terjadi di kota Semarang sulit diperoleh di tempat lain. Sebab di luar sana masih banyak orang-orang yang tidak saling menghargai.
"Contohnya, orang yang tidak puasa tidak menghargai orang berpuasa, yang memiliki bisnis menganggap orang berpuasa menghalangi usahanya," ujar Hendi seperti dalam keterangan tertulisnya.
Namun, kata Hendi, hal itu tidak di kota Semarang. Di sini malah begitu indah. Orang yang tidak puasa dengan ikhlas menghargai orang berpuasa. Perbedaan yang ada di lingkungan tesebut di Kota Semarang adalah hal yang wajar.
"Hal yang penting jangan dibawa terlalu panjang sehingga memunculkan dendam. Karena pada dasarnya kita adalah satu sedulur bangsa Indonesia dan warga Kota Semarang,” tuturnya.
DI kesempatan itu, Wali Kota Hendi mengatakan yang menjadi tantangan saat ini adalah bagaimana seluruh masyarakat Kota Semarang mendukung pembangun.
Caranya adalah dengan saling berpartisipasi dalam pembangunan tersebut melalui pemanfaatan saluran komunikasi yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
“Jika kami sudah saling percaya dan ikhlas membangun kota ini, saya yakin hal-hal yang jelek akan dapat kita singkirkan,” pungkas Hendi.
Sementara itu, KH. Muhammad Gufron, dalam tausiahnya di tarawih menyebutkan, dalam bulan Ramadhan yang penuh berkah ini agar semuanya menjaga iman dan amal ibadah.
Ia menyebutkan bila Allah SWT sayang kepada orang-orang yang beriman. Untuk itu, hendaknya sebagai umat muslim tidak jauh dengan Allah.
“Jika merasa beriman maka jagalah pesan Allah, janganlah kamu mati kecuali kamu membawa iman. Caranya jadikan bulan Ramadhan ini sebagai latihan, yaitu latihan disiplin, sabar, peduli karena keimanan diwujudkan dengan ibadah,” paparnya.