SEMARANG, KOMPAS.com - Wali kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan bahwa ramadan merupakan momen pemersatu selepas situasi yang memanas akibat pemilu. Selain itu, bulan puasa disebutnya sebagai momentum meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Hal itu dia sampaikan saat melakukan tarawih keliling bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala OPD, dan tokoh masyarakat Kota Semarang di Aula Denpom IV-5 Semarang, Kamis (9/5/2019).
"Saat
Pemilu kemarin situasi sempat memanas. Semua terpecah belah karena perbedaan pilihan. Harapan saya, ramadhan ini dapat dijadikan momentum untuk guyub, rukun, damai, dan bersatu lagi menjadi satu kesatuan yaitu NKRI," kata wali kota yang akrab disapa Hendi.
Hendi juga menyampaikan agar jajaran Forkopimda tetap melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Di bulan ramadan ini, sebagai pelayan masyarakat kita tetap menunaikan kewajiban kita. DPM-PTSP tetap melayani perizinan, jangan karena puasa perizinan dilayani setelah lebaran. Begitu juga satuan militer, kepolisian, dan instansi lainnya," ujarnya.
Hendi juga memberikan apresiasi kepada Dandenpom IV-5 Semarang. Meski beragama nonmuslim, pihaknya menghormati umat muslim dengan menyelenggarakan agenda buka puasa bersama, tarling, dan kegiatan berbagi lainnya di bulan ramadan.
“Ini merupakan sikap tenggang rasa dan toleransi. Semoga membawa berkah kepada jajaran Denpom IV-5 dan masyarakat Kota Semarang pada umumnya," lanjut Hendi.
Di usia kota Semarang yang ke-472, Hendi juga mengajak seluruh elemen masyarakat agar menjaga Kota Semarang.
"Kota ini sudah sangat tua, banyak yang dilakukan dari pimpinan terdahulu serta masyarakat. Untuk itu, kita sebagai pewaris saat ini berkewajiban untuk menjaga kota ini. Semoga Semarang dijauhkan dari bencana dan selalu dalam lindungan Allah SWT," pungkasnya.