KOMPAS.com – Memasuki HUT ke-472 Kota Semarang, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan bahwa usia 472 adalah umur yang sudah semakin tua, mantap dan berisi.
“Untungnya diusia tersebut Kota Semarang telah berhasil menorehkan berbagai prestasi. Contohnya dalam setahun ini Kota Semarng telah mendapatkan 48 prestasi dan pengakuan dari pemerintah pusat,” ucap dia, seperti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/4/2019).
Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini mengatakan hal tersebut saat meresmikan perayaan HUT ke-472, Jumat (5/4/2019).
Tak hanya itu, capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Semarang juga menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah. Pada 2018 nilai IPM Kota Semarang mencapai 82.01, mengungguli kota besar, seperti Bandung dan Surabaya.
Capaian dan prestasi itu, lanjut Hendi, harus disyukuri sebagai hasil guyub, rukun dan bergerak bersama seluruh komponen masyarakat yang patut terus dilanjutkan.
Karenanya, Hendi meminta seluruh warga untuk terus memberi masukan, saran dan kritik membangun untuk Kota Semarang yang lebih baik dan hebat.
Untuk itu, kata dia, saat ini model rumpi warga Kota Semarang sudah harus berubah. Mulai dari membahas hal tidak penting menjadi ngerumpi mencari solusi terbaik untuk wilayah masing-masing.
Meski banyak hal positif yang telah dicapai, Wali Kota Hendi mengatakan bahwa saat ini masih banyak persoalan lain yang harus dibenahi dan perbaiki.
“PR-PR seperti jalan rusak di Gunungpati, Pedurungan atau banjir di Kalipancur, Meteseh menjadi masalah yang butuh solusi untuk ditindaklanjuti bersama,” ucap Hendi.
Untuk itu, Hendi mengajak seluruh jajaran internal ASN Pemerintah kota Semarang agar tidak cepat puas dan selalu bekerja keras, cerdas, dan ikhlas. Sebab dengan ikhlas dan kerja cerda, ASN tak hanya mendapat gaji dan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) saja melainkan juga berkah dan pahala.
“Sebanyak apapun prestasi dan penghargaan yang diraih, jangan merasa puas karena tujuan akhir kita adalah pelayanan dan pembangunan yang menyentuh seluruh masyarakat,” urai Hendi.
Sebagai informasi peresmian HUT Kota Semarang ke-472 berlangsung di sepajang Jalan Pemuda. Peresmian ditandai dengan senam bersama di jalan tersebut, pelepasan balon dan 472 burung merpati.
Tak kurang lebih 15.000 peserta mengikuti pembukaan kegiatan HUT ke-472 Kota Semarang. Acara semakin meriah dengan pembagian doorprice, seperti lemari es, mesin cuci, sepeda, televisi dan berbagai hadiah menarik lainnya.
“Ulang tahun ini bukan ulang tahun pemerintah kota, melainkan ulang tahun seluruh warga Kota Semarang,” ungkap Hendi.
Karenanya, Hendi berharap agar kemeriahan bisa dirasakan oleh seluruh warga di kampung-kampung, RT, RW, kelurahan dan kecamatan.
KOMPAS.com – Memasuki HUT ke-472 Kota Semarang , Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan bahwa usia 472 adalah umur yang sudah semakin tua, mantap dan berisi.
“Untungnya diusia tersebut Kota Semarang telah berhasil menorehkan berbagai prestasi. Contohnya dalam setahun ini Kota Semarng telah mendapatkan 48 prestasi dan pengakuan dari pemerintah pusat,” ucap dia, seperti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/4/2019).
Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini mengatakan hal tersebut saat meresmikan perayaan HUT ke-472, Jumat (5/4/2019).
Tak hanya itu, capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Semarang juga menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah. Pada 2018 nilai IPM Kota Semarang mencapai 82.01, mengungguli kota besar, seperti Bandung dan Surabaya.
Capaian dan prestasi itu, lanjut Hendi, harus disyukuri sebagai hasil guyub, rukun dan bergerak bersama seluruh komponen masyarakat yang patut terus dilanjutkan.
Karenanya, Hendi meminta seluruh warga untuk terus memberi masukan, saran dan kritik membangun untuk Kota Semarang yang lebih baik dan hebat.
Untuk itu, kata dia, saat ini model rumpi warga Kota Semarang sudah harus berubah. Mulai dari membahas hal tidak penting menjadi ngerumpi mencari solusi terbaik untuk wilayah masing-masing.
Meski banyak hal positif yang telah dicapai, Wali Kota Hendi mengatakan bahwa saat ini masih banyak persoalan lain yang harus dibenahi dan perbaiki.
“PR-PR seperti jalan rusak di Gunungpati, Pedurungan atau banjir di Kalipancur, Meteseh menjadi masalah yang butuh solusi untuk ditindaklanjuti bersama,” ucap Hendi.
Untuk itu, Hendi mengajak seluruh jajaran internal ASN Pemerintah kota Semarang agar tidak cepat puas dan selalu bekerja keras, cerdas, dan ikhlas. Sebab dengan ikhlas dan kerja cerda, ASN tak hanya mendapat gaji dan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) saja melainkan juga berkah dan pahala.
“Sebanyak apapun prestasi dan penghargaan yang diraih, jangan merasa puas karena tujuan akhir kita adalah pelayanan dan pembangunan yang menyentuh seluruh masyarakat,” urai Hendi
Kemeriahan HUT Kota Semarang
Sebagai informasi peresmian HUT Kota Semarang ke-472 berlangsung di sepajang Jalan Pemuda. Peresmian ditandai dengan senam bersama di jalan tersebut dan pelepasan 472 burung merpati.
Tak kurang lebih 15.000 peserta mengikuti pembukaan kegiatan HUT ke-472 Kota Semarang. Acara semakin semarak karena ada pembagian grandprice berupa dua tiket umroh dan berbagai hadiah menarik lainnya.
“Ulang tahun ini bukan ulang tahun pemerintah kota, melainkan ulang tahun seluruh warga Kota Semarang,” ungkap Hendi.
Karenanya, Hendi berharap agar kemeriahan bisa dirasakan oleh seluruh warga di kampung-kampung, RT, RW, kelurahan dan kecamatan.
.
Usai melakukan senam bersama, pelepasan balón dan burung merpati, acara semakin meriah dengan pembagian doorprice seperti lemari es, mesin cuci, sepeda, televisi dan berbagai hadiah menarik lainnya.
Dua hadiah utama berupa paket umroh berhasil diraih oleh Bagus Novianto, pegawai non ASN Distaru dan Djoni dari SDN Pudak Payung 01 Semarang.
Masih dalam rangkaian peringatan HUT ke-472 kota Semarang, malam sebelumnya, Kamis (4/4) Wali kota bersama jajaran Forkopimda serta pimpinan perangkat daerah juga telah melakukan napak tilas perjuangn pendahulu Ki Ageng Pandanaran dalam membangun Kota Semarang.
Dalam kegiatan ziarah di Makam Ki Ageng Pandanaran, Hendi berpesan untuk senantiasa mencontoh nilai positif yang telah ditunjukkan para pendahulu serta mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para leluhur.
Mimpi yang kembali disampaikan Hendi untuk kawasan pemakaman Ki Ageng Pandanaran adalah agar kawasan tersebut dapat dikembangkan untuk wisata religi sehingga akan lebih menggerakkan potensi ekonomi di sekitarnya.