Angka Kematian Ibu Melahirkan Tinggi, Hendi Minta BPJS Permudah Akses

Kompas.com - 26/03/2019, 19:25 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberi sambutan saat ramah tamah dengan direktur rumah sakit se- Kota Semarang di Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Selasa (26/3/2019).Dok. Humas Pemerintah Kota Semarang Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberi sambutan saat ramah tamah dengan direktur rumah sakit se- Kota Semarang di Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Selasa (26/3/2019).


KOMPAS.com
Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengutamakan kemudahan akses pelayanan kepada ibu  melahirkan berisiko tinggi, dibanding peraturan dan administrasi.

Hal itu Hendar katakan saat diskusi bersama direktur rumah sakit negeri maupun swasta di Kota Semarang, serta pimpinan BPJS Kota Semarang, di Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Selasa (26/3/2019).

“Kalau kondisi kritis saya minta tolong untuk dirawat dulu. Jangan pikirkan tipe pelayanan dan administrasi. Untuk kasus - kasus khusus yang memiliki potensi resiko tinggi harus ditolerir,” tegasnya dalam diskusi itu seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Dalam kesempatan tersebut, wali kota yang akrab disapa Hendi itu menekankan jika angka kematian ibu dan anak adalah pekerjaan rumah besar yang harus ditangani segera dengan bergerak bersama.

Tercatat hingga Maret 2019, tak kurang ada 7 kasus kematian ibu di Kota Semarang. Hendi pun menaruh perhatian pada kondisi proses persalinan yang memiliki potensi risiko tinggi.

Dirinya berharap dari pertemuan yang diinisiasinya tersebut ada sebuah rumusan kebijakan yang tepat untuk menekan angka kematian ibu dan anak Kota Semarang.

Politisi PDI Perjuangan in pun meyakinkan jika pemerintah akan fokus terhadap upaya penekanan angka kematian ibu di Kota Semarang. Salah satunya melalui dorongan peningkatan pelayanan kesehatan. Peningkatan layanan itu terkhusus untuk tenaga medis dan non medis.

Di sisi lain, Hendi meminta adanya upaya promotif yang mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Salah satunya dengan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait alur pelayanan kesehatan, mulai dari pendaftaran BPJS, pendaftaran UHC dan lainnya.

Diakuinya, pada 2011 lalu, dirinya cukup heran dengan angka kematian ibu dan anak di Kota Semarang yang lebih tinggi dari kota dan kabupaten lain di Jawa Tengah.

Hal ini mengingat Kota Semarang adalah pusat tempat kesehatan yang menjadi rujukan pelayakan kesehatan dari daerah - daerah lain.

Karenanya kemudian Hendi menggerakkan dan menekankan peran Petugas Surveilans Kesehatan (gasurkes),  efisiensi waktu dan pelayanan di rumah sakit. Dari sini baru mulai terlihat penurunan kasus kematian ibu di Kota Semarang.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang yang hadir dalam diskusi tersebut menilai upaya mempermudah administrasi dan regulasi khusus bagi kasus ibu melahirkan risiko tinggi untuk dirujuk ke rumah sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)  menjadi salah satu langkah strategis.

Selain itu, kata dia, pemberian pelayanan 24 jam bagi kegawatdaruratan ibu dan bayi, dirasanya akan sangat berkontribusi pada turunnya kematian ibu

Terkini Lainnya
Kawal Proses Pengusulan KH Sholeh Darat Jadi Pahlawan Nasional, Agustina: Beliau Penjaga Peradaban
Kawal Proses Pengusulan KH Sholeh Darat Jadi Pahlawan Nasional, Agustina: Beliau Penjaga Peradaban
Semarang
Songsong Indonesia Emas 2025, Wakil Walkot Semarang Tegaskan Pentingnya Pendidikan Karakter
Songsong Indonesia Emas 2025, Wakil Walkot Semarang Tegaskan Pentingnya Pendidikan Karakter
Semarang
Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Trisakti Tourism Award, Wali Kota Agustina: Bukti Potensi Desa Unggul
Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Trisakti Tourism Award, Wali Kota Agustina: Bukti Potensi Desa Unggul
Semarang
Diskusi Bersama BEM Undip, Agustina Terima Masukan untuk Pembangunan Kota Semarang
Diskusi Bersama BEM Undip, Agustina Terima Masukan untuk Pembangunan Kota Semarang
Semarang
Lewat Zero Waste, Walkot Semarang Ajak Masyarakat Pilah dan Olah Sampah
Lewat Zero Waste, Walkot Semarang Ajak Masyarakat Pilah dan Olah Sampah
Semarang
Peringati Hardiknas 2025, Wawalkot Semarang Tekankan Pentingnya Karakter dan Budaya dalam Pendidikan Digital
Peringati Hardiknas 2025, Wawalkot Semarang Tekankan Pentingnya Karakter dan Budaya dalam Pendidikan Digital
Semarang
RPJMD Semarang 2025–2030, Walkot Agustina Prioritaskan Infrastruktur, Lingkungan, dan Ekonomi Daerah
RPJMD Semarang 2025–2030, Walkot Agustina Prioritaskan Infrastruktur, Lingkungan, dan Ekonomi Daerah
Semarang
SNC 2025 Pukau Ribuan Warga, Walkot Agustina: Ini Motor Penggerak Ekonomi dan Pariwisata
SNC 2025 Pukau Ribuan Warga, Walkot Agustina: Ini Motor Penggerak Ekonomi dan Pariwisata
Semarang
HUT Kota Semarang, Ada 4.478 Porsi Soto Gratis dan Parade Kostum Unik
HUT Kota Semarang, Ada 4.478 Porsi Soto Gratis dan Parade Kostum Unik
Semarang
Sukseskan Semarang Night Carnival 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Sukseskan Semarang Night Carnival 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Semarang
HUT Ke-478 Kota Semarang, Walkot Agustina Ajak Warga Ambil Peran dalam Pembangunan
HUT Ke-478 Kota Semarang, Walkot Agustina Ajak Warga Ambil Peran dalam Pembangunan
Semarang
HUT Ke-478 Kota Semarang, Pemkot Gratiskan BRT untuk Mahasiswa dan Pelajar
HUT Ke-478 Kota Semarang, Pemkot Gratiskan BRT untuk Mahasiswa dan Pelajar
Semarang
Di Bawah Guyuran Hujan, Wali kota Semarang Agustina Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
Di Bawah Guyuran Hujan, Wali kota Semarang Agustina Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
Semarang
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Semarang
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke