Wali Kota Hendi: Jangan Lagi Ada “Bullying” di Sekolah

Kompas.com - 11/03/2019, 18:24 WIB
Sri Noviyanti

Editor

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat mengunjungi SMPN 26 Semarang saat deklarasi sebagai Sekolah Ramah Anak, Senin (11/3/2019).Dok Humas Pemkot Semarang Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat mengunjungi SMPN 26 Semarang saat deklarasi sebagai Sekolah Ramah Anak, Senin (11/3/2019).

KOMPAS.com – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 26 Semarang dideklarasikan sebagai Sekolah Ramah Anak, Senin (11/3/2019). Saat penobatannya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sempat memberi imbauan.

“Jangan sampai di lingkungan sekolah ada hal-hal yang menjatuhkan, mengejek, bullying, dan lainnya. Pengalaman negatif akan membekas di memori dan bisa menjadi tekanan hidup,” ujar Hendi seperi ia biasa disapa dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin.

Hendi menuturkan bahwa sekolah tal hanya sekadar tempat belajar bagi anak-anak, tapi juga rumah kedua. Oleh karena itu, penting untuk membuat mereka nyaman dan merasa aman.

Sebagai SRA, baiknya tak hanya ramah fisik, tapi juga ramah mental. Terlebih, pada tingkat SMP, anak-anak sedang mencari-cari hal baik dan pijakan sukses.

“Jadi harus didukung oleh lingkungan sekitar baik keluarga, teman, sekolah dan masyarakat,” sambungnya.

Hal negatif yang membekas bisa berakibat buruk. Menurut Hendi, hal-hal seperti bullying dapat menjadikan anak tersebut minder, pemalu, takut dengan teman dan tidak nyaman dengan lingkungan sekitarnya.

“Karenanya, lingkungan sekolah harus didorong untuk saling support, perhatian dan menghargai satu sama lain untuk kemajuan bersama,” katanya.

Selain itu, Hendi juga menekankan pentingnya semangat dalam mewujudkan cita-cita dan mimpi.    

Tak hanya kepada lingkungan sekolah, Hendi juga berujar pada komite dan orang tua siswa yang hadir untuk mengajak bekerja sama dan percaya dengan pihak sekolah.

Hendi mengingatkan agar jangan sampai berlebihan dalam menyayangi anak sehingga terjadi kejadian kurang menyenangkan antara orang tua siswa dengan pihak sekolah seperti pada berita-berita yang beredar.

Hendi yakin SMPN 26 sebagai SRA mampu menerapkan program-program penegakan disiplin tanpa kekerasan serta komitmen larangan tindakan buruk dan bullying.  

Sebagai sekolah pertama yang mendeklarasikan diri sebagai Sekolah Ramah Anak, SMPN 26 Semarang dinilai telah memenuhi sejumlah kriteria sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Di mana dalam undang-undang tersebut, sekolah harus menjadi tempat yang aman, bersih, sehat, hijau, inklusif dan nyaman bagi perkembangan fisik, kognisi dan psikososial anak baik perempuan maupun laki-laki termasuk bagi mereka yang membutuhkan pendidikan layanan khusus.

Dengan berbagai sarana prasarana yang dimiliki, SMPN 26 Semarang juga dinilai telah berhasil mencetak prestasi membanggakan seperti juara renang dan sepatu roda internasional dan bulu tangkis nasional.

Ke depan Wali Kota meminta agar komunikasi terus dijalin baik antara pihak sekolah, komite, orang tua murid serta pemerintah guna perbaikan, dan peningkatan SMPN 26 Semarang. Menindaklanjuti laporan pagar ambruk, Walikota Hendi merencanakan perbaikan mulai minggu depan.  

Sementara, menurut Kepala Sekolah SMPN 26 Semarang, Anny Winarsih, pihaknya menyatakan kesiapan menjadi SRA satu minggu setelah menerima sosialisasi dari Dinas Pendidikan. Kesiapan tersebut dikarenakan sejumlah standarisasi dan nilai-nilai telah diterapkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) di lingkungan SMPN 26 sejak lama.

Didukung sarara prasarana, fasilitas, peralatan, serta kapasitas ruang yang memadai, SMPN 26 Semarang semakin mantap menjadi sekolah yang mendukung praktik non-diskriminasi, tanpa kekerasan serta menempatkan kepentingan terbaik siswa sebagai pertimbangan utama dalam setiap pengambilan kebijakan sekolah. 

Terkini Lainnya
Jalan Kaligawe Banjir Lagi, Pemkot Semarang Gencarkan Pompanisasi
Jalan Kaligawe Banjir Lagi, Pemkot Semarang Gencarkan Pompanisasi
Semarang
Perumahan Permata Puri Amblas, Pengembang Diminta Bertanggung Jawab
Perumahan Permata Puri Amblas, Pengembang Diminta Bertanggung Jawab
Semarang
Harga Kebutuhan Pokok di Semarang Relatif Aman Jelang Lebaran, Mbak Ita: Jangan “Mremo”
Harga Kebutuhan Pokok di Semarang Relatif Aman Jelang Lebaran, Mbak Ita: Jangan “Mremo”
Semarang
Pemkot Semarang Siapkan 7 Bus untuk Mudik Gratis Warganya yang Merantau di Jakarta
Pemkot Semarang Siapkan 7 Bus untuk Mudik Gratis Warganya yang Merantau di Jakarta
Semarang
Lewat
Lewat "Tebus Paket Suka-suka", Warga Terdampak Banjir Semarang Beli Bahan Pokok Bayar Seikhlasnya
Semarang
Angka IHK Capai 105,44, Semarang Jadi Kota dengan Inflasi Terendah Se-Jateng
Angka IHK Capai 105,44, Semarang Jadi Kota dengan Inflasi Terendah Se-Jateng
Semarang
Pemkot Semarang dan BI Jateng Gelar Bazar Ramadhan, Paket Sembako Rp 150.000 Dihargai Rp 50.000
Pemkot Semarang dan BI Jateng Gelar Bazar Ramadhan, Paket Sembako Rp 150.000 Dihargai Rp 50.000
Semarang
Jelang Lebaran, Pemkot Semarang Gelar Bazar Ramadhan dan Tebus Sembako Murah
Jelang Lebaran, Pemkot Semarang Gelar Bazar Ramadhan dan Tebus Sembako Murah
Semarang
Langgar Aturan Jam Buka, Satpol PP Kota Semarang Segel 4 Tempat Hiburan Malam
Langgar Aturan Jam Buka, Satpol PP Kota Semarang Segel 4 Tempat Hiburan Malam
Semarang
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 
Semarang
Melalui Kegiatan Bimbingan Mental, Ketua TP-PKK Kota Semarang Tegaskan Pentingnya Karakter dan Moralitas
Melalui Kegiatan Bimbingan Mental, Ketua TP-PKK Kota Semarang Tegaskan Pentingnya Karakter dan Moralitas
Semarang
Di Hadapan DPRD, Mbak Ita Paparkan Sejumlah Prestasi Pemkot Semarang Sepanjang 2023
Di Hadapan DPRD, Mbak Ita Paparkan Sejumlah Prestasi Pemkot Semarang Sepanjang 2023
Semarang
Siapkan THR untuk ASN, Mbak Ita: Semoga Jadi Stimulan Ekonomi Kota Semarang
Siapkan THR untuk ASN, Mbak Ita: Semoga Jadi Stimulan Ekonomi Kota Semarang
Semarang
Berhasilkan Turunkan Stunting, Pemkot Semarang Diapresiasi UNESCO
Berhasilkan Turunkan Stunting, Pemkot Semarang Diapresiasi UNESCO
Semarang
Banjir di Semarang Mulai Surut, Mbak Ita: Tinggal Genangan di Trimulyo Saja
Banjir di Semarang Mulai Surut, Mbak Ita: Tinggal Genangan di Trimulyo Saja
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke