KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berharap kehadiran Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) tidak hanya berfokus pada program penanggulangan kemiskinan di wilayah pedesaan saja.
Namun juga bisa disisipkan program yang mengunggah wawasan kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme. Dengan demikian TMMD dapat menangkal maraknya hoax, bully, dan ujaran kebencian yang muncul di tengah masyarakat.
“Tak hanya itu, TMMD diharapkan dapat pula mengedukasi masyarakat di tengah riuhnya media sosial untuk dapat bijak dalam pemanfaatannya," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini ketika membuka TMMD Sengkuyung Kota Semarang Tahap I, di Lapangan Tapak Mangunharjo, Tugu, Semarang, Selasa (26/02/2019).
Harapan Hendi itu pun senada dengan tema TMMD Sengkuyung Tahap I, yaitu melalui TMMD dapat meningkatkan kebersamaan umat serta gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara guna mewujudkan ketahanan Nasional.
Menurut Hendi, tema yang diangkat dalam TMMD kali ini sangat pas diterapkan karena mendekati pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Adanya perbedaan, termasuk pandangan politik jangan sampai memecah belah bangsa.
“Sejarah telah mengajarkan kepada kita bahwa semangat kebersamaan, kegotong-royongan, serta persatuan dan kesatuan adalah merupakan kekuatan utama Bangsa Indonesia dalam menghadapi permasalah dan tantangan,” ucap dia.
Hendi mengingatkan, agar semua hal itu tidak luntur dan sirna, tergerus oleh berbagai perbedaan yang ada, termasuk dalam hal pandangan politik.
Terkait pelaksanakan TMMD Sengkuyung setiap tahunnya, Hendi menilai, gerakan ini mampu membawa pengaruh positif bagi masyarakat. Salah satunya dengan mengurangi angka kemiskinan di Kota Semarang.
Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) pada 2011 tingkat kemiskinan Kota Semarang berada di angka 5,68 persen. Namun, pada 2018 angka tersebut turun menjadi 4,14 persen.
“Tidak kita pungkiri bahwa penurunan persentase kemiskinan di Kota Semarang salah satunya karena program TMMD yang rutin dilaksanakan setiap tahun", jelas Hendi.
Pada kesempatan yang sama, Hendi juga menyerahkan beberapa proyek fisik dan non fisik. Nantinya proyek tersebut akan dilaksanakan secara sengkuyung oleh berbagai elemen, seperti TNI dan warga.
Untuk proyek fisik antara lain pembangunan talud, pengaspalan, dan paving beberapa ruas jalan. Rehabilitasi dan pemasangan jamban rumah tidak layak huni, serta pemasangan instalasi air bersih untuk musholla.
Sementara itu, untuk proyek non fisik terdapat beberapa kegiatan, yaitu bazaar pasar murah, pengobatan gratis, donor darah, pelayanan KB, penyuluhan Ranham, sosialisasi Wawasan Kebangsaan.
Ada juga pelatihan PBB untuk anak sekolah, penyuluhan pola asuh anak dan remaja dari PKK Kota Semarang, serta kegiatan penyuluhan atau sosialisasi lainnya dari OPD terkait.