KOMPAS.com - Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana, Mayor Jenderal (Mayjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Muhammad Zamroni memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jembrana.
"Saya kira di Jembrana sudah berpengalaman, (program MBG) sudah seminggu berjalan, dan sudah terpola dengan baik. Mudah-mudahan, bisa kita tingkatkan kualitasnya mulai dari pelayanan hingga kualitas makanan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (15/1/2025).
Dengan begitu, lanjut Zamroni, program pemerintah yang sangat baik ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan keluarga kurang mampu.
Baca juga: Kisah Haqiqi, Dulu Mahasiswa Kurang Mampu di ITB Kini Punya Usaha Pertambangan
Pernyataan tersebut disampaikan Zamroni saat meninjau pelaksanaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Sehat di Yayasan Boga Bahagia Jembrana (BBG) dan program MBG di SMP Negeri 2 Negara, Selasa (14/1/2025).
Kedatangan Pangdam IX/Udayana yang didampingi pejabat Kodam IX/Udayana disambut baik oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Forkopimda Jembrana.
Bupati Tamba mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan perhatian Pangdam IX/Udayana terhadap pelaksanaan program di Jembrana.
"Astungkara, Pangdam IX/Udayana sudah melihat dan menilai langsung dapur di Yayasan BBG, mulai dari proses penyediaan hingga distribusi dan pelaksanaan MBG di SMP Negeri 2 Negara," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Distribusi 2 Juta Vaksin PMK sampai Maret 2025
Untuk diketahui, kunjungan Pangdam IX/Udayana bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh pihak dalam mendukung mekanisme pelaksanaan MBG yang merupakan program Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming.
Pada kesempatan tersebut, Zamroni menjelaskan bahwa Kodim pertama yang mendirikan dapur di Bali sebenarnya adalah Kodim di Karangasem.
Namun, kata dia, pelaksanaan di Karangasem masih dalam tahap awal dan belum optimal. Sebaliknya, Jembrana sudah lebih dulu menjalankan program MBG, bahkan sebelum wilayah lainnya mulai bergerak.
Baca juga: Penjelasan Zulhas soal Dana MBG, Bisa Capai Rp 420 Triliun untuk 2025
"Di Karangasem, dapur baru saja didirikan kemarin, dan pelaksanaannya masih mencari pola yang baik. Tetapi di Jembrana, pelaksanaannya sudah jauh lebih efisien dan tidak semrawut seperti di tempat lain yang baru bergerak," jelas Zamroni.
Ia juga menyoroti bahwa program MBG memang inisiasi dari pemerintah, dengan dapur-dapur yang dibangun di tanah TNI, dan komandan kodim yang bertanggung jawab atas pengaturan titik-titik pembangunan serta distribusi makanan bergizi.