KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana mengatakan bahwa kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng Tahun Anggaran (TA) 2023 mengalami peningkatan.
Sejumlah target dan rekomendasi dari tahun sebelumnya juga berhasil dicapai dan diselesaikan.
"Pada 2023, ada beberapa kriteria dan kegiatan. Jadi, untuk Jateng ini rata-rata naik ya. Banyak mendapatkan penghargaan ataupun prestasi yang diberikan kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun kabupaten atau kota," ujar Nana dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (29/3/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Nana setelah menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jateng yang membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jateng TA 2023 di Gedung Berlian Semarang, Kamis (28/3/2024).
Baca juga: Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun
Dalam LKPJ tersebut, terdapat beberapa indikator capaian kinerja dan pembangunan yang dilakukan oleh Pemprov Jateng.
Pertama, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di wilayah Jateng per Agustus 2023 tercatat sebesar 5,13 persen atau turun 0,44 persen dari periode sebelumnya yang mencapai 5,57 persen. ANgka ini lebih rendah dari TPT nasional yang mencapai 5,32 persen.
Nana menjelaskan bahwa rasio gini Jateng pada Maret 2023 mencapai 0,369 atau turun 0,035 poin jika dibandingkan Maret 2022 yang sebesar 0,404.
Baca juga: Dalam Setahun, Rasio Gini Indonesia Hanya Turun 0,007 Poin
“Penurunan rasio gini merupakan indikasi pemerataan pendapatan antar-penduduk semakin baik," jelasnya.
Kondisi kemiskinan juga mengalami penurunan, dari 10,93 persen pada Maret 2022 menjadi 10,77 persen pada Maret 2023.
Selain itu, kondisi kemiskinan ekstrem juga menurun menjadi 1,11 persen pada 2023. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,86 persen dari 2022 yang mencapai 1,97 persen.
"Target kami untuk 2024 adalah terus menekan angka kemiskinan ini. Dengan penambahan anggaran pada 2024 dan kelanjutan kegiatan yang kami lakukan, insyaallah akan terus menurun," tutur Nana.
Baca juga: Saat Gibran Dapat Sejumlah Catatan dari DPRD Solo, Angka Kemiskinan dan Target PAD Jadi Sorotan
Nana juga mengungkapkan bahwa tingkat inflasi di Jateng tetap terjaga. Pada akhir 2023, tingkat inflasi mencapai 2,89 persen atau lebih rendah dari tingkat inflasi pada 2022 yang mencapai 5,63 persen.
Tren penurunan inflasi di Jateng pada 2023 mengikuti pola yang sama dengan penurunan inflasi nasional yang sebesar 2,61 persen.
Selain itu, terdapat pencapaian lain yang menunjukkan tren peningkatan, yaitu nilai tukar petani (NTP) di Jateng yang naik dari 107,27 pada Desember 2022 menjadi 117,11 pada Desember 2023.
Baca juga: Di Bawah Kepemimpinan Mas Dhito, Kabupaten Kediri Catat Kenaikan IPM
Indeks pembangunan manusia (IPM) Jateng pada 2023 mencapai 73,39 atau naik 0,59 poin dari 2022 yang sebesar 72,80.
"Ini menunjukkan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan petani. Kualitas pembangunan manusia juga semakin baik sejalan dengan peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan, dan ekonomi yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas," jelas Nana.
Selain itu, pencapaian indeks reformasi birokrasi (IRB) pada 2023 mencapai 83,13 atau meningkat 2,82 poin dari 2022.
Kemudian, pencapaian indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) Provinsi Jateng pada 2023 sebesar 68,59 atau naik 1,06 poin dari 2022 yang sebesar 67,53.
Baca juga: Pertahankan Kebersihan dan Jaga Lingkungan Hidup, Pemkab HST Raih Penghargaan Adipura
Pada kesempatan tersebut, Nana juga menjelaskan bahwa Pemprov Jateng telah mengambil beberapa kebijakan strategis melalui pembentukan produk hukum daerah yang terdiri dari 52 peraturan gubernur (pergub) dan 59 keputusan gubernur (kepgub) sepanjang 2023.
Pemprov Jateng juga telah menindaklanjuti 92 rekomendasi DPRD Provinsi Jateng atas LKPJ Gubernur Jateng TA 2022, sebagaimana tertuang dalam Keputusan DPRD Provinsi Jateng Nomor 11 Tahun 2023 tanggal 22 Mei 2023.