Berhasil Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Terima Insentif Fiskal Rp 6,45 Miliar dari Wapres Ma’ruf

Kompas.com - 05/09/2024, 13:49 WIB
Dwinh,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) meraih penghargaan berupa Insentif Fiskal sebesar Rp 6,45 miliar dari pemerintah pusat atas keberhasilannya dalam menurunkan angka stunting.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Ma’ruf Amin selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Nasional, kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana dalam acara Rakornas Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Nana menjelaskan bahwa Pemprov Jateng akan menggunakan insentif tersebut untuk menuntaskan sisa kasus stunting di wilayahnya.

Sebelumnya, kata dia, Jateng juga menerima penghargaan serupa dengan nilai Rp 5,97 miliar pada 2023.

Baca juga: Lestarikan Naskah Nusantara, Perpusnas Raih Penghargaan UNESCO

Ia menjelaskan bahwa Pemprov Jateng telah menganggarkan Rp 194,6 miliar untuk percepatan penanganan stunting.

Anggaran tersebut disalurkan dalam bentuk bantuan keuangan kepada kabupaten dan kota dengan kasus stunting yang masih tinggi.

"Sasaran utamanya adalah daerah-daerah atau kabupaten dan kota yang masih memiliki tingkat stunting yang tinggi,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (5/9/2024).

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dirilis pada Maret 2024, prevalensi stunting di Jateng pada 2023 tercatat sebesar 20,7 persen atau mengalami penurunan 0,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 20,8 persen.

Baca juga: Bertemu Pelaku Usaha Kanada, Menko Airlangga Komitmen Dorong Kolaborasi Ekonomi Indonesia-Kanada

Nana menjelaskan, upaya percepatan penurunan stunting dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD), perguruan tinggi, swasta, serta tokoh agama dan masyarakat.

"Kolaborasi sangat penting dalam menangani stunting ini. Tidak bisa hanya dilakukan sendiri, melainkan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat," jelasnya.

Nana mengungkapkan bahwa intervensi spesifik dan sensitif dilakukan untuk menangani stunting.

Contoh intervensi sensitif adalah memastikan kelayakan air yang dikonsumsi masyarakat, sementara intervensi spesifik dilakukan melalui kolaborasi dan edukasi kepada calon pengantin dan remaja putri.

Baca juga: Cegah Anemia di Kalangan Remaja Putri, Mbak Cicha Tekankan Pentingnya Pendidikan Gizi

Pada kesempatan yang sama, Wapres RI Ma'ruf Amin mengapresiasi upaya pencegahan stunting melalui intervensi serentak yang telah dilaksanakan di seluruh kabupaten dan kota.

Ia menekankan pentingnya memanfaatkan data dari intervensi tersebut untuk program-program berikutnya.

"Data ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai dasar intervensi sensitif dan spesifik, agar program yang disusun tepat sasaran dan target prevalensi stunting dapat tercapai," ucap Ma'ruf.

Terkini Lainnya
Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon 2025 Diikuti 11.500 Peserta, Perputaran Ekonomi Diprediksi Meningkat

Borobudur Marathon 2025 Diikuti 11.500 Peserta, Perputaran Ekonomi Diprediksi Meningkat

Jateng Gayeng
Intervensi Spesifik Stunting Terbaik, Pemprov Jateng Terima Penghargaan dari Kemenkes

Intervensi Spesifik Stunting Terbaik, Pemprov Jateng Terima Penghargaan dari Kemenkes

Jateng Gayeng
Wamenkes Puji Program Speling Pemprov Jateng, Usulkan ke Presiden Jadi Program Nasional

Wamenkes Puji Program Speling Pemprov Jateng, Usulkan ke Presiden Jadi Program Nasional

Jateng Gayeng
Sebanyak 34 Investor Siap Investasi Rp 5 Triliun di Jateng, Gubernur Luthfi: Beberapa Sudah MoU

Sebanyak 34 Investor Siap Investasi Rp 5 Triliun di Jateng, Gubernur Luthfi: Beberapa Sudah MoU

Jateng Gayeng
Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas

Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas

Jateng Gayeng
Ekonomi Kreatif di Jawa Tengah Tumbuh Pesat

Ekonomi Kreatif di Jawa Tengah Tumbuh Pesat

Jateng Gayeng
Resmikan Pabrik PT Formosa di Jepara, Gubernur Jateng Dorong Penyerapan Tenaga Kerja Lokal

Resmikan Pabrik PT Formosa di Jepara, Gubernur Jateng Dorong Penyerapan Tenaga Kerja Lokal

Jateng Gayeng
Hujan Deras Akibatkan Banjir, BPBD Jateng Optimalkan Pompa hingga Salurkan Bantuan di Sejumlah Daerah

Hujan Deras Akibatkan Banjir, BPBD Jateng Optimalkan Pompa hingga Salurkan Bantuan di Sejumlah Daerah

Jateng Gayeng
Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi Gulirkan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren 2026

Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi Gulirkan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren 2026

Jateng Gayeng
Ahmad Luthfi Raih Penghargaan Pemimpin Percepatan Ekonomi Daerah 2025 di Radar Kudus Award

Ahmad Luthfi Raih Penghargaan Pemimpin Percepatan Ekonomi Daerah 2025 di Radar Kudus Award

Jateng Gayeng
1,9 Juta Mangrove “Pagari” Laut Jateng, Resmi Catatkan Rekor Muri 

1,9 Juta Mangrove “Pagari” Laut Jateng, Resmi Catatkan Rekor Muri 

Jateng Gayeng
Entaskan Kemiskinan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan 1.000 Sambungan Listrik Gratis pada 2025

Entaskan Kemiskinan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan 1.000 Sambungan Listrik Gratis pada 2025

Jateng Gayeng
Pastikan MBG Aman, Pemprov Jateng Akselerasi Penerbitan SLHS

Pastikan MBG Aman, Pemprov Jateng Akselerasi Penerbitan SLHS

Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com