Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Kompas.com - 26/11/2025, 17:30 WIB
Dwinh

Penulis

KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) meraih penghargaan dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setelah menempati peringkat ketiga kategori kualitas data terbaik tingkat provinsi.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji kepada Wakil Gubernur (Wagub) Jateng Taj Yasin dalam rangkaian Diseminasi Nasional Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2025 di Auditorium Kemendukbangga, Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Taj Yasin mengatakan, capaian tersebut menunjukkan komitmen Jawa Tengah dalam menghadirkan data keluarga yang akurat dan tepat waktu.

“Alhamdulillah, kami terbaik dalam kecepatan penyajian data. Pendataan ini nantinya akan digabung dengan pendataan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN),” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu.

Taj Yasin menjelaskan, data keluarga hasil pemutakhiran menjadi acuan penting bagi pemerintah provinsi untuk menyusun kebijakan berbasis fakta di lapangan.

Baca juga: Paradoks Kebijakan Pembatasan Kuota Impor BBM Swasta di Indonesia

Data tersebut mencakup informasi mengenai keluarga berencana, kelompok rentan, dan indikator keluarga lainnya.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jateng, terdapat 10.941.764 keluarga yang tercatat dalam Pemutakhiran Data Keluarga 2025.

Dari jumlah itu, keluarga dengan anak di bawah dua tahun (baduta) sebanyak 132.170 dan keluarga dengan anak bawah lima tahun (balita) sebanyak 1.168.499.

Selain itu, tercatat 5.424.614 keluarga yang memiliki pasangan usia subur (PUS) dengan istri berusia 15–49 tahun, serta jumlah warga lanjut usia mencapai 5.131.488.

“Data-data keluarga ini menjadi acuan Pemprov Jawa Tengah dalam menentukan kebijakan ke depan. Itu harapan dari pendataan ini,” kata Taj Yasin.

Baca juga: Tarik Pinjaman dan Debet Rekening Nasabah Tanpa Izin, Pegawai Bank BUMN Ditahan Kejati Jateng

Dengan basis data tersebut, Pemprov Jateng menjalankan berbagai program intervensi, seperti Kecamatan Berdaya, Posyandu 6 SPM, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan program pengentasan kemiskinan.

Sementara itu, Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji menyebutkan bahwa secara nasional telah terdata 74.092.313 keluarga melalui Pemutakhiran Data Keluarga 2025, atau sekitar 84,1 persen dari estimasi total 88.121.992 keluarga.

Ia menegaskan, kerangka data tersebut akan menjadi pijakan utama bagi pemerintah pusat dan daerah dalam menjalankan program pembangunan keluarga.

“Harapannya, seluruh lembaga dan instansi pemerintah menjadikan data ini sebagai mercusuar dalam pengambilan keputusan,” kata Wihaji.

Terkini Lainnya
Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Jateng Gayeng
Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon 2025 Diikuti 11.500 Peserta, Perputaran Ekonomi Diprediksi Meningkat

Borobudur Marathon 2025 Diikuti 11.500 Peserta, Perputaran Ekonomi Diprediksi Meningkat

Jateng Gayeng
Intervensi Spesifik Stunting Terbaik, Pemprov Jateng Terima Penghargaan dari Kemenkes

Intervensi Spesifik Stunting Terbaik, Pemprov Jateng Terima Penghargaan dari Kemenkes

Jateng Gayeng
Wamenkes Puji Program Speling Pemprov Jateng, Usulkan ke Presiden Jadi Program Nasional

Wamenkes Puji Program Speling Pemprov Jateng, Usulkan ke Presiden Jadi Program Nasional

Jateng Gayeng
Sebanyak 34 Investor Siap Investasi Rp 5 Triliun di Jateng, Gubernur Luthfi: Beberapa Sudah MoU

Sebanyak 34 Investor Siap Investasi Rp 5 Triliun di Jateng, Gubernur Luthfi: Beberapa Sudah MoU

Jateng Gayeng
Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas

Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas

Jateng Gayeng
Ekonomi Kreatif di Jawa Tengah Tumbuh Pesat

Ekonomi Kreatif di Jawa Tengah Tumbuh Pesat

Jateng Gayeng
Resmikan Pabrik PT Formosa di Jepara, Gubernur Jateng Dorong Penyerapan Tenaga Kerja Lokal

Resmikan Pabrik PT Formosa di Jepara, Gubernur Jateng Dorong Penyerapan Tenaga Kerja Lokal

Jateng Gayeng
Hujan Deras Akibatkan Banjir, BPBD Jateng Optimalkan Pompa hingga Salurkan Bantuan di Sejumlah Daerah

Hujan Deras Akibatkan Banjir, BPBD Jateng Optimalkan Pompa hingga Salurkan Bantuan di Sejumlah Daerah

Jateng Gayeng
Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi Gulirkan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren 2026

Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi Gulirkan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren 2026

Jateng Gayeng
Ahmad Luthfi Raih Penghargaan Pemimpin Percepatan Ekonomi Daerah 2025 di Radar Kudus Award

Ahmad Luthfi Raih Penghargaan Pemimpin Percepatan Ekonomi Daerah 2025 di Radar Kudus Award

Jateng Gayeng
1,9 Juta Mangrove “Pagari” Laut Jateng, Resmi Catatkan Rekor Muri 

1,9 Juta Mangrove “Pagari” Laut Jateng, Resmi Catatkan Rekor Muri 

Jateng Gayeng
Entaskan Kemiskinan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan 1.000 Sambungan Listrik Gratis pada 2025

Entaskan Kemiskinan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan 1.000 Sambungan Listrik Gratis pada 2025

Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com