KOMPAS.com – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Jawa Tengah (Jateng) menjadi rahim pendidikan yang melahirkan generasi muda berkualitas.
Sekolah gratis yang didirikan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada 2014 ini telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa.
Dari jumlah lulusan tersebut, sekitar 80 persen di antaranya terserap di dunia kerja dan perguruan tinggi, baik di tingkat nasional maupun luar negeri.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jateng, sebanyak 1.837 siswa tersebut masing-masing merupakan lulusan dari SMKN Jateng Semarang 825 siswa, SMKN Jateng Pati 336 lulusan, dan SMKN Jateng Purbalingga 676 siswa.
SMKN Jateng gratis diperuntukkan bagi siswa miskin dengan orangtua yang tidak mampu membayar uang sekolah.
Baca juga: Soal Uang Tabungan Rp 112 Juta Belum Dikembalikan, Kepala Sekolah Sebut Ada di Koperasi yang Kolaps
Seluruh kebutuhan siswa di SMKN Jateng diberikan secara gratis, mulai pendaftaran, seragam, sepatu, peralatan sekolah, asrama, hingga makan sehari-hari.
Sekolah berkonsep boarding tersebut membekali siswa dengan kemampuan akademik sesuai dengan jurusan.
Misalnya seperti jurusan di SMKN Jateng kampus Semarang, mulai dari teknik konstruksi dan perumahan, teknik elektronika industri, teknik instalasi tenaga listrik, teknik pemesinan, dan teknik kendaraan ringan.
Sementara itu, SMKN Jateng kampus Pati menyediakan jurusan agribisnis pengolahan hasil pertanian dan teknik bodi otomotif, sedangkan SMKN kampus Purbalingga menawarkan jurusan teknik pengelasan dan teknik pemesinan.
Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya berupaya membuka lebar akses pendidikan gratis dengan menambah 15 SMKN Jateng semi boarding yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota.
Baca juga: Penjaga Makam Ini Bangga, Anaknya Jadi Lulusan Terbaik SMKN Jateng hingga Bisa Kuliah di UI
"Iya masih berjalan, dan sekarang kita tambah 15 (semi boarding), karena kami ingin lebih banyak mendistribusikan akses pendidikan anak-anak yang punya potensi bagus,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (16/6/2023).
Pernyataan tersebut Ganjar sampaikan usai menghadiri acara Gubernur Mengajar di Grobogan, Kamis (15/6/2023).
Ia mengungkapkan, keberadaan SMKN Jateng merupakan upaya pihaknya untuk mengangkat indeks pembangunan manusia (IPM) di Jateng, supaya jauh lebih baik.
Oleh karenanya, Ganjar membuka akses pendidikan lebih luas, khususnya SMKN Jateng. Dari pendirian awal ada tiga SMKN Jateng kemudian akan ditambah menjadi 15 SMKN Jateng.
Gubernur Jateng dua periode itu menjelaskan, SMKN Jateng diperuntukkan bagi siswa kurang mampu agar bisa melanjutkan sekolah.
"SMKN Jateng sekarang menjadi idola. Anak-anaknya semangat tinggi, hubungan dengan industri oke. Setidaknya dunia kerja siap menerima mereka," jelas Ganjar.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Provinsi Jateng Ainur Rojik mengatakan, para siswa SMKN Jateng selain dibekali kemampuan akademik dan praktik, juga mendapatkan pendidikan karakter.
"Pendidikan karakter di sini juga ditekankan kepada siswa," tuturnya.
Ainur mengungkapkan, semangat SMKN Jateng dalam turut serta membangun sumber daya manusia (SDM) masih akan terus dikembangkan.
Baca juga: Soal Pekerja Asing di IKN, Wamenaker Benarkan Kualitas SDM RI Belum Mumpuni
Untuk saat ini, kata dia, sekitar 80 persen lulusan SMKN Jateng diterima di dunia kerja, dan sebagian melanjutkan di perguruan tinggi.
“Bahkan banyak yang kerja, dan kuliah sambil kerja di luar negeri, salah satunya Jepang. Ada juga yang sedang dipersiapkan berangkat ke Jerman," tutur Ainur.