KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng telah berdiskusi dengan pemerintah Belanda terkait penanganan banjir dan rob di kawasan-kawasan di Pantai Utara (Pantura).
“Sebenarnya kerja sama itu sudah berjalan dan kami merasa terhormat karena Duta Besar datang untuk kembali melihat dan mengingatkan hal ditawarkan, mana yang mesti diselesaikan dan kami akan kami tindak lanjuti,” ujar Ganjar saat menerima kunjungan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns ke Jawa Tengah, Rabu (29/9/2021).
Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas kerja sama lanjutan yang sudah terjalin dalam rangka penanganan banjir dan rob. Saat ini, kerja sama dofokuskan pada water management.
“Saya konsen betul dengan water management yang selama ini kita sudah lakukan. Kerja samanya cukup panjang,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kopmas.com, Rabu.
Baca juga: UPDATE: Sebaran 2.057 Kasus Baru Covid-19, Jateng Tertinggi dengan 308
Selain penanganan bajir, pertemuan tersebut juga membahas beberapa hal lain, seperti pengelolaan pelabuhan, perikanan, dan peluang-peluang investasi.
“Saya kira hari ini kita butuh ilmu teknologi agar semua bisa tertular dengan baik,” jelasnya.
Pada kesempatan itu pula, Lambert mengucapkan terima kasih kepada Ganjar atas sambutan yang sangat impresif.
“Dan juga tentang tantangan yang dimiliki Gubernur Jateng serta pemerintah yang sangat banyak terkait manajemen perairan atau banjir,” sambungnya.
Selain itu, dirinya juga telah mendengar banyak hal yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam usaha menanggulangi banjir. Atas dasar ini, pihaknya datang kembali untuk membicarakan masalah kerja sama.
Baca juga: Polda Jateng Gagalkan Penyelundupan 9.000 Benih Lobster Senilai Rp 2,3 Miliar
“Untuk sekarang kita akan terus dengan proyek untuk daerah-daerah yang ada di sekitar Pantura dan di garis pantai. Yang pertama yang kita lakukan untuk memproteksi atau menjaga daerah di sekitar bibir laut,” lanjutnya.
Proyek yang bertujuan menjaga daerah di pesisir pantai itu akan dilakukan secara alami, yakni menanam mangrove bersama dengan masyarakat sekitar, termasuk menanamkan rasa cinta masyarakat terhadap lingkungan.
“Dan membuat mereka mencintai lahan atau tempatnya, menjaga bersama daerah agar tahan erosi, dan juga membuat masyarakat mencintai lingkungannya dan memiliki kehidupan yang layak,” tuturnya.
Lebih lanjut, Lamber berharap Kota Semarang bisa mengintensifkan sistem perairan dengan baik, sehingga banjir bisa segera diatasi.
Baca juga: Bertemu di Tradisi Ya Qowiyyu Klaten, Ini yang Dibicarakan Airlangga dan Ganjar Pranowo
“Sebenarnya ini bukan apa-apa karena Bapak Gubernur sudah bekerja luar biasa banyak. Jadi ini hanya bantuan dari kami untuk memberikan kehidupan yang lebih baik,” imbuhnya.