KOMPAS.com – Pada Rabu (28/7/2021) malam hari, sejumlah aktivis mahasiswa dari enam organisasi pergerakan di Jawa Tengah ( Jateng) menyambangi rumah dinas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Kota Semarang.
Enam organisasi tersebut, yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), serta Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Kedatangan mereka lantas disambut hangat oleh Ganjar yang mengenakan kemeja polos dan sarung.
Kepada Ganjar, para mahasiswa menjelaskan maksud kedatangan. Bukan untuk berdemo, tapi berdiskusi mengenai keterlibatan mahasiswa dalam penanganan Covid-19 di masyarakat.
Ditemani teh dan jajanan pasar, Ganjar terlihat ganyeng (gembira) dan antusias ketika mengobrol dengan para ketua dan pengurus organisasi kemahasiswaan yang tergabung di Kelompok Cipayung Jateng tersebut.
Mereka pun berdiskusi cukup lama. Topik diskusi berkisar tentang pandangan serta ide para aktivis mahasiswa dalam membantu pemerintah menangani Covid-19.
“Saya kedatangan tamu, kawan-kawan mahasiswa dari kelompok Cipayung Jateng. Mereka punya ide membuat gerakan 'Jateng Ayo Bangkit'. Intinya mereka ingin berkontribusi dalam membantu penanganan Covid-19,” jelas Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (29/7/2021).
Ganjar menerangkan, ia mendapat banyak ide dan gagasan dengan usulan kontribusi yang konkret dari para mahasiswa.
Baca juga: Rajin Sumbang Bubur untuk Pasien Isoman, Warung di Semarang Diborong Ganjar
“Misalnya mendistribusikan bantuan kepada masyarakat yang berhak, membuat konsultasi di bidang kesehatan atau telemedicine, dan berkontribusi pada bidang pendidikan,” papar dia.
Bahkan, lanjut Ganjar, ada mahasiswa yang tergerak untuk mendata usaha mikro kecil menengah (UMKM) terdampak dan penyintas Covid-19 untuk menjadi donor plasma konvalesen.
“Mereka bisa masuk ke persoalan-persoalan dan ingin membantu menyelesaikan. Saya rasa ini gerakan yang bagus, karena inilah kuliah kerja yang sangat nyata,” ujarnya.
Seperti diketahui, Ganjar memang aktif mengajak semua elemen masyarakat dalam melawan pandemi Covid-19. Salah satu cara yang diusulkannya adalah berkontribusi dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki masing-masing.
Baca juga: Atasi Kelangkaan Oksigen, Ganjar Janji Siagakan Iso Tank di Banyumas
"Dan mahasiswa Jateng khususnya kelompok Cipayung ini tergerak. Mereka punya ide dengan model gerakan yang berbeda. Saya apresiasi, karena mereka mau terjun ke lapangan secara langsung. Saya angkat dua jempol untuk mereka," ucap Ganjar.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Cipayung Jateng Badrun Nuri menerangkan, kedatangan mereka ke rumah dinas Ganjar adalah untuk bersilaturahmi dan menyampaikan beberapa hal terkait Covid-19.
Menurut keterangan Badrun, para aktivis mahasiswa sepakat untuk bergerak bersama dengan pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19 di Jateng.
"Gerakan ini penting karena potensi mahasiswa banyak sekali. Jumlahnya juga banyak. Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi sangat banyak, jadi kalau semuanya bergerak, maka hasilnya akan sangat positif," katanya.
Baca juga: Kades di Banyumas Pamer Penanganan Covid-19 ke Ganjar: Pak Gubernur ke Sini Saya Ajari Caranya
Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Jateng itu menerangkan, mahasiswa sebagai generasi terdidik memiliki peran penting dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Dengan keilmuan yang dimiliki, mahasiswa bisa melakukan aksi nyata. Terlebih kami masih sangat muda, penting untuk menyumbangkan gagasan dan tenaga untuk menyelesaikan problem kebangsaan saat ini,” ujarnya.
Senada dengan Badrun, Ketum Badan Koordinasi (Badko) HMI Jateng-DIY Sahal Munir memaparkan, dari hasil diskusi dengan Ganjar terkait keterlibatan penanganan Covid-19, mahasiswa bisa bergerak dalam beberapa sektor.
“Banyak yang diusulkan, di antaranya menjadi relawan program pemerintah, konsultasi online tentang kesehatan, konsentrasi membantu pendidikan, bantuan untuk UMKM terdampak, dan pendataan penyitas Covid-19 untuk diajak jadi pendonor plasma konvalesen,” jelasnya.
Baca juga: Pengusaha Curhat ke Ganjar: Bunga Kredit Bank Bikin Berat...
Lebih lanjut, para ketua organisasi mahasiswa tersebut pun sepakat bahwa memang benar mahasiswa dituntut untuk kritis dengan kebijakan pemerintah, tetapi mereka juga perlu terlibat dalam menyelesaikan masalah negara.
"Sekarang problem-nya adalah Covid-19, jadi mari bersama-sama menyelesaikan," ucap Ketua DPD GMNI Jateng Hendi Adisaputra.