KOMPAS.com - Pakar Pendidikan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) Mungin Eddy Wibowo, memuji program Sekolah Virtual gagasan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.
Sebagai informasi, Sekolah Virtual merupakan program yang dibuat untuk membantu masyarakat miskin dan menanggulangi angka anak putus sekolah di Jateng.
Mungin Eddy menilai, program itu merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.
“Kalau di perguruan tinggi ada Bidikmisi, tapi konsepnya merekrut anak-anak kurang mampu untuk belajar di kampus. Mungkin di SD, SMP, dan SMA juga ada, tapi yang konsepnya Sekolah Virtual saya baru mendengar ini di Indonesia,” kata Mungin, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut, Mungin menyatakan, program Sekolah Virtual merupakan gagasan bagus untuk menyelesaikan salah satu persoalan pendidikan di Indonesia.
Baca juga: Jawa Tengah Rintis Sekolah Virtual untuk Perluas Akses Pendidikan Anak Kurang Mampu
Pasalnya, saat ini masih banyak anak-anak yang putus atau tidak bisa sekolah karena berbagai faktor, terutama ekonomi.
“Semoga ini bisa berjalan bagus dan menginspirasi daerah lain melakukan hal yang sama. Saya yakin bisa asal pemerintah, masyarakat, orangtua, dan tenaga pendidiknya mendukung,” kata Mungin.
Mungin berharap, seluruh masyarakat Jateng juga mendukung penuh program tersebut. Sebab pendidikan itu hak setiap anak bangsa, maka pemerintah harus hadir dalam pemenuhan hak itu.
"Sekolah Virtual Ganjar ini merupakan wujud nyata pemerintah hadir dan memberikan fasilitas yang sangat berharga bagi anak-anak tidak mampu,” kata Mungin.
Baca juga: Tingkatkan Efektivitas Belajar dari Rumah, Kelas Pintar Sajikan Sekolah Virtual
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan konsep pembuatan Sekolah Virtual adalah untuk mereka yang putus sekolah karena faktor ekonomi agar tetap bisa bersekolah dengan baik.
"Kami akan dampingi dan bantu melanjutkan cita-citanya,” kata Ganjar, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal tersebut dikatakan Ganjar, saat meresmikan program Sekolah Virtual secara daring, dari ruang kerjanya, Selasa (13/10/2020).
Saat ini, terdapat dua Sekolah Virtual yang diampu serta berlokasi di SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu Boyolali. Masing-masing sekolah memiliki 36 siswa. Proses belajar mengajar yang didapat tetap memenuhi standar pendidikan nasional.
Para siswa dan orangtua yang mengikuti peresmian Sekolah Virtual pun sangat bersyukur. Sebab, masalah ekonomi tak lagi jadi halangan untuk menggapai cita-cita.