KOMPAS.com – Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmuji mengatakan, sejak minggu lalu, sekitar 1.200 petani tembakau Kabupaten Temanggung berencana menggelar aksi di Istana Negara, Kamis (27/8/2020).
Rencana tersebut muncul karena selama ini, regulasi pusat tidak memihak kepada petani, khususnya petani tembakau. Meski regulasi pembatasan impor tembakau telah dibuat, hingga kini pelaksanaannya belum ada.
“Belum lagi kami dengar akan ada revisi peraturan yang semakin menyulitkan petani. Makanya kami sudah sepakat berangkat ke Jakarta untuk mengepung istana,” kata Agus, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Dengan ketidakpastian tersebut, Agus melanjutkan, para petani tembakau khawatir peristiwa tahun lalu kembali terjadi.
Baca juga: Petani Tembakau Minta Pemerintah Tak Naikkan Cukai Rokok Tahun 2021
“Tahun lalu pas lagi panen, pemerintah menaikkan cukai rokok sehingga berdampak pada pembelian perusahaan terhadap tembakau petani. Kami tidak ingin peristiwa semacam itu terjadi lagi,” kata Agus.
Lebih lanjut, tuntutan dari aksi tersebut adalah meminta pemerintah segera memberlakukan pembatasan importasi tembakau, meningkatkan pembelian tembakau nasional, serta tidak menaikkan cukai rokok.
“Tuntutan kami pemerintah melindungi petani dengan regulasi yang memihak petani nasional,” kata Agus.
Mendengar kabar tersebut, pada Selasa (25/8/2020), Gubernur Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo langsung mendatangi dan berdialog dengan para petani tembakau, di salah satu gudang tembakau Temanggung.
Baca juga: Pemerintah Diharapkan Bisa Fasilitasi Kemitraan bagi Petani Tembakau
Pada kesempatan tersebut, Ganjar meminta para petani tembakau mengurungkan niatnya.
“Wis manut karo aku (percaya sama saya), mengko aku sing ngurus (nanti saya yang akan urus). Panjenengan ora usah mangkat Jakarta, ora usah demo (semua tidak usah berangkat ke Jakarta, tidak usah demo). Nanti biar saya yang menyelesaikan. Setuju mboten (sepakat apa tidak),” kata Ganjar.
Sebagai gantinya, Ganjar mengatakan, ketika dalam perjalanan menuju lokasi dialog, dirinya telah berkomunikasi dengan Menteri Pertanian (Mentan), dan meminta pemerintah pusat lebih melindungi petani lokal.
“Saya mohon kepada pak Menteri Pertanian, ini teman-teman petani meminta agar pembatasan importasi tembakau segera dieksekusi. Mereka sudah menunggu cukup lama,” kata Ganjar.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Bikin Ketidakpastian terhadap Produktivitas dan Penyerapan Tembakau
Mendengar hal tersebut, para petani pun menyepakati permintaan Ganjar. Agus pun menyatakan, APTI sepakat menunda aksi dan menyerahkan penyampaian aspirasi pada Ganjar untuk disampaikan pada pemerintah pusat.
“Barusan saya juga menghubungi teman-teman provinsi lain, semua sepakat menunda demo hingga ada kabar lebih lanjut dari pak gubernur,” kata Agus.
Setelah pertemuan dengan para petani tembakau, Ganjar langsung bergerak mengunjungi PT Gudang Garam dan PT Djarum untuk memastikan keterbelian hasil panen para petani.