KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pandemi Covid-19 memang membuat semua terpuruk termasuk Jawa Tengah ( Jateng), tapi masyarakat diminta tidak putus asa.
"Kondisi ini tidak boleh membuat kita lemas bahkan membuat mental jatuh. Pandemi ini harus menjadi momentum kita bangkit kembali dari keterpurukan,” ujarnya dalam peringatan hari ulang tahun ( HUT) ke-70 Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (15/8/2020).
Dengan berpakaian adat Jawa, Ganjar memimpin upacara peringatan HUT Jateng. Dalam pidatonya, dia tidak berhenti memompa semangat masyarakat Jateng.
Ganjar pun menjelaskan berkolaborasi dan bersinergi menjadi cara-cara baru untuk melakukan terobosan.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menyampaikan sebenarnya capaian Jawa Tengah satu tahun terakhir ini sedang cantik-cantiknya.
Baca juga: Ada Sekolah yang Gelar Belajar Tatap Muka, Ganjar: Kalau Belum Izin, Saya Tutup
Di sektor infrastruktur, 90 persen kondisi jalan Jateng dalam kondisi baik. Kemudian, sekitar 85 persen dari 9,3 juta rumah di Jateng juga sudah berstatus layak huni.
Selain itu, pembangunan dua bandara, yakni Bandara Jenderal Soedirman di Purbalingga, tahun ini ditargetkan selesai. Lalu, Bandara Ngloram di Blora bulan depan sudah dioperasikan untuk melayani penumpang.
Dia juga menyebut, pembangunan sumber daya manusia di Jateng sudah semakin meningkat.
“Selain menggratiskan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi SMA/SMK/SLB Negeri, Jateng juga memberikan bantuan siswa madrasah sebesar Rp 26,5 miliar dan insentif pengajar keagamaan dari Rp 205 miliar dinaikkan menjadi Rp 253 miliar," jelasnya.
Baca juga: Kasus Pembubaran Paksa Acara Midodareni di Solo, Kapolda Jateng: Kita Kejar Pelaku Lainnya
Namun tiba-tiba, ujian dari Tuhan jatuh kepada Jawa Tengah di awal tahun 2020 sehingga, imbuh Ganjar, capaian-capaian yang bagus itu langsung drop lagi.
"Meski berat dan membuat sempoyongan, tapi jangan sampai kondisi ini membuat patah semangat. Kita harus berjuang sekuat tenaga untuk mengembalikan kejayaan yang telah dicita-citakan," tegasnya.
Lebih lanjut, Ganjar menerangkan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai langkah membangkitkan kembali kondisi Jateng.
Dia menjelaskan, sejumlah investasi yang sempat tertunda, didorong kembali dengan menyiapkan berbagai kawasan industri, seperti Brebes, Batang, Kendal dan daerah lainnya.
Baca juga: Ganjar Tawarkan Channel Youtube-nya untuk Siarkan Pentas Virtual Seniman Jateng
"Sekarang kami sedang mencoba mengkonsolidasikan seluruh kekuatan, agar masyarakat bisa berbisnis dengan cara baru, hidup baru dan komunikasi baru," katanya seperti keterangan tertulis diterima Kompas.com.
Ia juga memastikan, sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) mendapat perhatian. Sejumlah UKM yang membutuhkan pendampingan, langsung dirangkul dan disiapkan pendampingan serta akses modal.
Gubernur berambut putih itu pun bersyukur, Bank Jateng sudah mendapatkan penempatan dana Rp 2 triliun untuk bantuan pendampingan dan akses modal bagi UKM.
“Kalau itu dikapitalisasikan 100 persen, maka ada dana Rp 4 triliun yang bisa digelindingkan untuk mengungkit sektor itu," terangnya.
Selain tetap menebar semangat dan optimisme, Ganjar juga mengajak masyarakat Jawa Tengah untuk peduli sesama.
Baca juga: Atasi Kendala Belajar Daring, Guru di Jateng Aplikasikan Jogo Siswa dengan Temui Murid
Hal itu pun sesuai tema yang diambil dalam peringatan hari jadi tahun ini, yakni “Jateng Peduli Sesama”.
"Kita jadikan “Jateng Peduli Sesama” ini kado ulang tahun kepada bangsa dan negara. Mari peduli dengan nasib saudara kita, tetangga dan masyarakat yang membutuhkan di tengah pagebluk covid-19 ini," tandasnya.
Pada kesempatan itu, Pemerintah Provinsi Jateng juga memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat.
Beberapa di antaranya adalah bantuan kursi roda, sembako untuk masyarakat terdampak, pondok pesantren, pembangunan Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 88 unit, mobil jenazah untuk Palang Merah Indonesia Jateng, serta beasiswa bagi sejumlah siswa berprestasi.
Baca juga: Setelah Surati Ganjar, Pemkab Blora Bantu Bocah Disabilitas untuk Bersekolah dan Sembuh
Peringatan HUT Jateng kali digelar sangat sederhana. Tak ada pesta rakyat, tak ada gelegar hiburan.
Hanya ada sebuah acara pemotongan tumpeng yang dipotong Ganjar bersama Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dan jajaran yang kemudian diakhiri dengan upacara.
Upacara pun digelar sangat sederhana di halaman kantor Gubernur Jateng. Pesertanya dibatasi hanya tidak lebih dari 100 orang.
Meski begitu, semuanya tidak mengurangi khidmat perayaan hari jadi provinsi tempat mereka tinggal tersebut.