KOMPAS.com – Sutradara film Indonesia Hanung Bramantyo terkesan dengan tampilan dan penataan Kota Lama Semarang saat berkunjung ke sana, Rabu (17/6/2020).
Ia pun berterima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo yang telah berperan dalam membuat keren Kota Lama.
“Terima kasih pak Ganjar, sudah bikin Kota Lama keren," kata Hanung dalam keterangan tertulis.
Pernyataan itu ia sampaikan saat bertemu Ganjar di rumah dinas Gubernur Jateng, Puri Ledeh usai jalan-jalan di Kota Lama.
Baca juga: Pecinta Kuliner Legendaris? Cobain 6 Kuliner di Kota Lama Semarang Berikut
Menurut Hanung, Kota Lama sekarang sudah berubah. Cantik, bersih, dan bebas foto pre wedding.
Namun, satu yang kurang di Kota Lama adalah gedung kesenian. Padahal, ada bekas bangunan sejarahnya yang tidak jauh dari ikon Kota Lama, yakni Gereja Blenduk.
Hanung pun mengusulkan impiannya agar Kota Lama Semarang bisa menjadi pusat kebudayaan dan kesenian.
"Tadi sudah saya sampaikan ke pak Gubernur, semoga cepat merespons,” ujar Hanung.
Ia tampak memperlihatkan sesuatu kepada Ganjar dalam foto yang ia unggah melalui akun Instagram-nya, Rabu (17/6/2020). Namun, apa yang ditunjukkan itu masih rahasia.
“Nantikan di 2021, yah. Semoga bioskop kembali normal agar cantiknya Kota Lama Semarang terpampang di layar. Aamin," tulis Hanung pada caption foto.
Sebelumnya, Hanung Bramantyo sudah empat kali menjadikan Kota Lama Semarang sebagai lokasi syuting.
Namun dalam caption foto Instagram-nya yang sama, ia menulis bahwa Kota Lama yang dulu tidak seperti sekarang. Bahkan, ia pernah menjadi korban mafia jalanan di sana saat hendak syuting.
Menurut dia, Kota Lama 12 tahun yang lalu masih dipenuhi masalah domestik, mulai dari pungli, sampai tidak adanya perawatan pada bangunan tua yang dibangun pada masa kolonial Belanda.
"Banyak mafia jalanan yang 'bermain' di sana. Jangankan mau pasang kamera. Motret aja sudah dipalaki,” tulis Hanung.
Baca juga: Kunjungan Jokowi di Semarang, Disambut Ribuan Warga hingga Gowes ke Kota Lama
Dirinya pun sudah menyampaikan curhatannya kepada Pemerintah Kota Semarang kala itu. Namun, Kota Lama tetap suram karena permasalahan tidak kunjung dirampungkan.
Meski demikian, eksotisme Kota Lama Semarang tetap membuatnya jatuh hati sejak syuting film Ayat-ayat Cinta pada 2008. Ia berpendapat, Kota Lama layak menjadi pusat kebudayaan dan kesenian.
"Saya membayangkan Kota Lama jadi studio alam, pusat budaya, seni seperti Broadway. Seniman-seniman berhamburan di jalan, nyanyi, berteater, pantomim," tulis Hanung.