KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menilai, secara kualitatif satu tahun pemerintahannya dengan Taj Yasin Maimoen berjalan relatif bagus.
Menurut dia, pembagian tugasnya jelas dan mulai menunjukkan hasil baik, seperti penurunan angka kemiskinan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan lainnya.
"Secara kualitatif program kami berjalan dengan sangat baik. Secara kuantitatif belum bisa dijelaskan karena ini baru satu tahun, tapi sudah on the track," ucap Ganjar.
Selain pembangunan sumber daya manusia, Ganjar-Yasin juga melakukan pembangunan infrastruktur meski secara kuantitas tidak sebanyak di periode pertama. Sementara itu, sektor sosial kemasyarakatan menjadi tiang keguyuban di Jawa Tengah.
Baca juga: Ganjar Pranowo Jamin Keamanan Anak Papua di Jawa Tengah
"Pendidikan terus kami genjot, tahun depan kami tambah anggarannya jadi Rp 1,6 triliun. Tokoh-tokoh dari seluruh agama kami rangkul. Kami juga mendukung mereka dengan memberikan anggaran," kata Ganjar di Semarang, Rabu (4/9/2019), seperti dalam keterangan tertulisnya,
Akan tetapi, Ganjar mengaku, pihaknya masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Salah satunya adalah reformasi birokrasi untuk seluruh jajaran pemerintahan.
Ganjar memiliki target, yakni reformasi birokrasi di Jawa Tengah bukan hanya di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemrpov), tapi hingga tingkat kabupaten.
"Karena reformasi birokrasi harus dilakukan seluruh jajaran pemerintahan sampai di tingkat kabupaten," kata Ganjar.
Baca juga: Gubernur Ganjar Dukung Anggota DPRD Jateng Optimalkan Akun Medsos
Ganjar mencontohkan, complaint handling di jajaran Pemprov Jateng saat ini berjalan otomatis. Jadi, ketika mendapat aduan masyarakat, seluruh dinas siap melayani.
Jika ternyata bukan kewenangannya, penerima aduan tersebut meneruskan pada dinas bersangkutan.
"Ini akan kami dorong sampai tingkat kabupaten, complaint handling. Ini juga bagian dari edukasi kepada masyarakat," kata Ganjar.
Sementara itu, selama satu tahun pemerintahannya, Ganjar-Yasin telah menerima beberapa penghargaan, dari bidang inovasi, keterbukaan informasi publik, pengunaan anggaran, sampai perencanaan pembangunan.
Baca juga: Meski Jateng Dapat 40 Penghargaan, Ganjar Mengaku Tak Terlalu Puas
Akan tetapi, semua program dan penghargaan di tahun awal tersebut, menurut Ganjar, belum tepat dijadikan indikator keberhasilan.
"Sebenarnya indikator keberhasilan paling penting adalah kepuasan masyarakat. Penghargaan-penghargaan itu jadi percuma kalau masyarakat tidak terlayani. Alhamdulilah, di Jawa Tengah semua indikator itu dipenuhi," katanya.