KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan program sekolah gratis untuk anak miskin di daerahnya yang akan dimulai pada 2020.
"Sekarang sedang dibahas anggarannya, mudah-mudahan lancar. Kami ingin menjamin mereka yang benar-benar miskin, kami pastikan sekolahnya gratis," kata Ganjar, usai menggelar dialog bersama Ombudsman di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Semarang, Rabu (14/8/2019).
Adapun terkait besaran anggaran yang disiapkan, Ganjar mengatakan angkanya lebih dari Rp 1 triliun.
Saat ditanya awak media bahwa daerah lain seperti Jawa Timur dan Jawa Barat menggratiskan semua siswanya, Ganjar menanggapi santai.
Baca juga: Pemkot Surabaya Buka Sekolah Gratis Setara SMA untuk Anak Putus Sekolah
Ia menerangkan, prioritas sekolah gratis di Jateng memang untuk siswa miskin. Pasalnya, siswa yang orang tuanya kaya tidak perlu digratiskan karena mereka sudah mampu membayar.
"Wong mampu kok dibantu, opo ora malah keleru (orang mampu kok dibantu, apa tidak salah)? Kami prioritaskan untuk siswa miskin terlebih dahulu," terang dia.
Menurut Ganjar, upaya Jateng memperbaiki kualitas pendidikan pun tidak hanya fokus siswa tapi juga tenaga pendidikan.
"Jatim dan Jabar itu guru honorernya belum Upah Minimum Kota (UMK) lho gajinya, Jateng honorer SMA dan SMK sudah semuanya UMK. Jadi not bad lah," ungkap dia.
Baca juga: Sekolah Gratis Berlaku bagi Siswa SD dan SMP Swasta Tidak Mampu di Depok
Selain untuk menggratiskan biaya sekolah siswa miskin, penambahan anggaran pendidikan, lanjut Ganjar, juga untuk mendukung program pemerintah memfavoritkan semua sekolah.
Nantinya, anggaran itu digunakan untuk menambah sarana prasarana sekolah-sekolah pinggiran agar setara dengan sekolah perkotaan.
"Jadi kalau pak Mendikbud bilang tidak boleh ada sekolah favorit, maka jalan satu-satunya adalah memfavoritkan semua sekolah. Nah anggaran itu nanti kami gunakan untuk itu," terangnya.
Ia mencontohkan, banyak sekolah yang terletak di daerah pingiran masih kekurangan sarana prasarana. Nantinya, semua anak sekolah harus mendapatkan fasilitas yang sama dengan sekolah yang lebih dahulu maju.
Baca juga: Ganjar Unggah Surat dari Siswa SMK di Medsos, Netizen Terharu
"Kalau di sekolah maju ada perpustakaannya, di sekolah pinggiran harus ada. Kalau di sekolah maju bisa mengakses teknologi informasi dengan mudah, ya di sana juga harus mendapatkan hal yang sama. Kalau semua sudah berjalan, maka akan lebih mudah dan tidak ada lagi sekat antara sekolah pinggiran dengan perkotaan," tutup Ganjar.