KOMPAS.com – Denyut keseharian Kota Lama Arbat di Moskow, Rusia, menjadi inspirasi pembangunan desain Kota Lama, Semarang.
Eksotiknya bangunan lama di sepanjang jalan dan lingkungannya mencerminkan Arbat berhasil dalam hal manajemen kota.
Keberhasilan tersebut menjadikan Arbat sebagai contoh pengelolaan Kota Lama Semarang, yang kini tengah direvitalisasi.
Harapannya, dalam empat hingga lima tahun mendatang, Kota Lama Semarang bisa menjadi kawasan yang nyaman dan mengesankan. Di kawasan ini juga ada pertunjukkan seni serta hiburan dari Karangdoro hingga pintu barat Jembatan Berok.
Baca juga: Ditahan Otoritas Bandara Rusia, Tas Asal Jateng Ini Dikira Berharga Ratusan Juta Rupiah
Adapun untuk sarana transportasi, sepeda ontel nanti akan menjadi transportasi resmi di kawasan Kota Lama. Sementara itu, kendaraan bermotor harus parkir di tempat khusus yang disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Dengan demikian, Kota Lama Semarang dapat menjadi seperti Arbat, sehingga menjadi destinasi wisata wajib dikunjungi oleh para pelancong.
“Ini perlu agar Kota Lama nanti mampu diorientasikan sebagai ekspresi eksotis sejarah yang dikemas secara gaul dan menjadi jalan seni,” ungkap Ganjar Pranowo seperti dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo dan Tri Rismaharini Dinilai Bisa Gantikan Sosok Jokowi
Dengan kenyamanan yang ditawarkan, lanjut Ganjar, Pemkot Semarang pun dapat menyerap maksimal pendapatan asli daerah.
"Yakinilah, dengan keseriusan menggarap, Kota Lama Semarang bisa menjadi "Arbat Kecil" dengan segala keunggulan faktor pembedanya," pungkasnya.