KOMPAS.com - Anak-anak di Yayasan Lentera, Surakarta, berteriak kegirangan saat melihat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, datang membawa bola.
Ganjar memang sengaja berkunjung ke Surakarta untuk berjumpa dengan Anak-anak dengan HIV/AIDS (ADHA) pada Selasa (23/7/2019), yang bertepatan dengan Hari Anak Nasional.
Anak-anak pun segera mengerubungi lelaki berambut putih itu.
"Hei, ini satu-satu. Jangan rebutan. Dikasih ke yang kecil dulu. Jangan nangis ini masih ada bolanya," kata Ganjar sambil mencoba menenangkan belasan anak-anak yang berebut bola dari tangannya.
Setelah mendapat bola, anak-anak itu berlarian ke sana ke mari memainkan hadiah dari Pak Gubernur Ganjar.
Bahkan, beberapa anak mengajak Ganjar ikut bermain.
"Ayo tendang. Lho, ini bola voli. Ya sudah tidak apa-apa yang penting bisa ditendang," kata Ganjar.
Baca juga: Stop Diskriminasi Anak dengan HIV di Sekolah
Yayasan Lentera mengasuh 14 anak-anak, dari usia 4 bulan hingga belasan tahun yang positif HIV/AIDS. Selain itu, ada 20 remaja dengan HIV/AIDS tinggal di situ.
Anak dan remaja dengan HIV/AIDS tersebut tinggal di rumah milik Yayasan Lentera lantaran ditolak keluarganya.
Mereka hidup bersama 10 orang pengasuh di rumah yang terletak tak jauh dari Taman Makam Pahlawan Surakarta.
"Beberapa hari ini orang-orang bercerita tentang anak pengidap HIV/AIDS ternyata temen-temen di sini mengelola dengan sangat baik. Saya dadakan saja ke sini karena tadi habis perayaan Hari Anak Nasional terus ke Solo dan langsung mampir ke sini," kata Ganjar.
Baca juga: Anak dengan HIV Bisa Berprestasi dan Tidak Perlu Dibedakan
Sesekali anak-anak yang mengajak Ganjar bermain bola tadi menangis karena bolanya direbut anak lain.
Ganjar pun nampak beberapa kali mengajak anak itu bercanda untuk meredakan tangisnya.
Ganjar mengatakan, ADHA memiliki hak yang sama dengan anak-anak lain untuk melanjutkan hidup.
"Mereka ini bisa disiapkan untuk masa depan yang lebih mandiri. Soal umur hanya tuhan yang tahu, tapi manusia membantu anak-anak yang punya semangat luar biasa," kata dia.
Baca juga: ADHA, Menantang Arus Deras Stigma HIV/AIDS