Atasi Masalah Penggusuran di Tambakrejo, Gubernur Ganjar Turun Tangan

Kompas.com - 13/05/2019, 12:01 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ganjar mengajak warga duduk bersama atasi persoalan penggusuranHumas Pemkot Semarang Ganjar mengajak warga duduk bersama atasi persoalan penggusuran

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo turun tangan menyelesaikan konflik penggusuran yang terjadi di Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.

Sebelumnya dikabarkan, sebanyak 97 kepala keluarga masih bertahan di tenda-tenda darurat buntut aksi protes terhadap tindakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang melakukan penggusuran pada awal bulan.

Sementara itu, Pemkot Semarang mengatakan, warga yang tinggal tersebut telah menyalahi aturan karena tinggal di atas bantaran sungai Banjir Kanal Timur yang tengah dinormalisasi guna menyelesaikan persoalan banjir di wilayahnya.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Ganjar menggelar proses mediasi bersama warga dengan Pemkot Semarang di Gedung Moch Ichsan Kompleks Balai Kota Semarang, Minggu (12/5/2019).

"Tidak mungkin kalau warga tinggal di tenda, kasihan anak-anak," kata Ganjar sesuai dengan rilis yang Kompas.com terima, Senin (13/5/2019).

Sebagai informasi, sebelumnya Pemkot Semarang telah menawarkan hunian sementara dengan menyiapkan Rusunawa Kudu dan Transito Tugu.

Namun tawaran tersebut ditolak dengan alasan lokasi tersebut menyulitkan mayoritas warga yang berprofesi sebagai nelayan.

"Kalau harus tinggal jauh dari laut, bagaimana nasib kami," kata Ketua RT 05 RW XVI Tambakrejo, Rohmadi.

Jalan tengah

Mengenai lokasi, lanjut Rohmadi, rupanya sudah ada kesepakatan di awal bahwa warga akan pindah sementara di daerah Kalimati yang letaknya tidak jauh dari lokasi tempat mereka tinggal.

Namun hal tersebut urung terjadi karena Pemkot Semarang beralasan lokasi tersebut belum siap karena harus diurug terlebih dahulu.

Mendengar hal itu, Ganjar kemudian meminta tanggapan dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana dan Pemkot Semarang untuk membicarakan persoalan tersebut.

Setelah berdiskusi, akhirnya disepakati bahwa warga Tambakrejo dapat menempati tempat tinggal di lokasi Kalimati.

"Namun sekarang proses pengurugan tanahnya baru 30 persen, belum selesai. Dari BBWS tadi mengatakan bisa cepat menyelesaikan pengurugan dalam waktu lima minggu, asalkan warga semuanya pindah dari lokasi," kata Ganjar.

Dalam proses diskusi tersebut, rupanya warga menyatakan, lokasi urusan tanah 30 persen di Kalimati sudah dirasa cukup untuk menampung 97 kepala keluarga korban penggusuran.

Mendengar hal tersebut, Ganjar langsung menutup proses mediasi lewat keputusan yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak.

"Ya sudah sepakat ya, deal ya. Setelah ini saya tidak mau ada drama-drama lagi," ucap Ganjar.

Ganjar menambahkan, bahwa proyek Banjir Kanal Timur memang mendesak untuk diselesaikan karena menyangkut hajat hidup orang banyak di Kota Semarang.

Namun dirinya juga tak ingin melihat warga berlama-lama tinggal di tenda-tenda darurat.

"Akhirnya sudah sepakat dan tinggal dijalankan saja. Saya sendiri akan pantau, akan saya tempatkan orang di lokasi untuk memastikan kesepakatan ini berjalan dengan baik," papar Ganjar.

Terkini Lainnya
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya
Jateng Gayeng
Pekan Depan, Pemprov Jateng Bersama BNPB dan Kementerian PUPR Tentukan Langkah Rehabilitasi Usai Bencana Banjir
Pekan Depan, Pemprov Jateng Bersama BNPB dan Kementerian PUPR Tentukan Langkah Rehabilitasi Usai Bencana Banjir
Jateng Gayeng
Tinjau Banjir Bandang di Pekalongan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Senilai Rp 160 Juta
Tinjau Banjir Bandang di Pekalongan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Senilai Rp 160 Juta
Jateng Gayeng
Dapat Penghargaan dari Baznas, Pj Gubernur Jateng Ingin Fokus Entaskan Kemiskinan
Dapat Penghargaan dari Baznas, Pj Gubernur Jateng Ingin Fokus Entaskan Kemiskinan
Jateng Gayeng
Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jateng Kurangi Beban Pengeluaran hingga Kolaborasi
Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jateng Kurangi Beban Pengeluaran hingga Kolaborasi
Jateng Gayeng
Tentukan Arah Pembangunan 20 Tahun ke Depan, Jateng Jadi Penumpu Pangan dan Industri Nasional
Tentukan Arah Pembangunan 20 Tahun ke Depan, Jateng Jadi Penumpu Pangan dan Industri Nasional
Jateng Gayeng
Tinjau Banjir Demak, Pj Gubernur Jateng: Dua Hari Lagi Tanggul Sudah Kuat
Tinjau Banjir Demak, Pj Gubernur Jateng: Dua Hari Lagi Tanggul Sudah Kuat
Jateng Gayeng
Hasil SPI KPK 2023, Jateng Raih Predikat Integritas Tertinggi untuk Provinsi
Hasil SPI KPK 2023, Jateng Raih Predikat Integritas Tertinggi untuk Provinsi
Jateng Gayeng
Kolaborasi dengan BPKP, Pemprov Jateng Akan Miliki Laboratorium Manajemen Risiko dan Kapabilitas
Kolaborasi dengan BPKP, Pemprov Jateng Akan Miliki Laboratorium Manajemen Risiko dan Kapabilitas
Jateng Gayeng
Membanggakan, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Badan Publik Informatif 6 Kali Berturut-turut
Membanggakan, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Badan Publik Informatif 6 Kali Berturut-turut
Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Tetap Anggarkan Insentif Guru Keagamaan dan BOSDA di APBD 2024
Pemprov Jateng Tetap Anggarkan Insentif Guru Keagamaan dan BOSDA di APBD 2024
Jateng Gayeng
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Jateng Salurkan Air Bersih di Desa Weding, Demak, Warga Ucapkan Terima Kasih
Pj Gubernur Jateng Salurkan Air Bersih di Desa Weding, Demak, Warga Ucapkan Terima Kasih
Jateng Gayeng
Ungguli Sulsel dan Jabar, Jateng Sabet Juara I Pelaksana SPHP Terbaik dari Badan Pangan Nasional RI
Ungguli Sulsel dan Jabar, Jateng Sabet Juara I Pelaksana SPHP Terbaik dari Badan Pangan Nasional RI
Jateng Gayeng
Lewat Unggahan Video, Ganjar Pranowo Bagikan Kisah Hidup Tumbuh dalam Keluarga Kurang Mampu
Lewat Unggahan Video, Ganjar Pranowo Bagikan Kisah Hidup Tumbuh dalam Keluarga Kurang Mampu
Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke