KOMPAS.com - Sejumlah bagian gedung di Kompleks Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan Kota Semarang sudah menyediakan akses untuk penyandang
disabilitas.
Akses guna memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas ini ditargetkan ada di seluruh gedung perkantoran
Jawa Tengah pada 2019.
Kini, akses itu misalnya terlihat di sejumlah sudut ruangan di Kantor Gubernur. Pada pintu masuk Gedung A, di sisi sebelah kiri telah dibuat jalan khusus bagi penyandang disabilitas.
Begitu juga di sejumlah ruangan seperti ruangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng di lantai dua gedung. Ada sebuah jembatan khusus bagi penyandang disabilitas telah tersedia untuk tamu-tamu yang hendak beraudiensi.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berkomitmen untuk terus menyediakan akses bagi penyandang disabilitas karena pernah merasa tertohok ketika akses penting untuk kaum difabel belum tersedia.
"Saya pernah merasa ditampar, saat mengundang penyandang difabel pentas di Wisma Perdamaian. Mereka tidak bisa naik ke panggung, karena memang tidak ada aksesnya. Dari situ saya tergugah dan sadar bahwa masih banyak gedung perkantoran yang belum ramah difabel," ujar Ganjar di Semarang, melalui keterangan rilis Sabtu (11/5/2019).
Founder dan Inisiator Roemah Difabel Semarang, B Noviani Dibyantari pun mengatakan pihaknya mengapresiasi komitmen Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam aksesibilitas penyandang difabel tersebut.
"Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya terhadap Pak Ganjar yang sudah memegang komitmennya bahwa di tahun 2019, aksesibilitas untuk sahabat difabel harus sudah dibenahi, dibuat, dan disiapkan," kata Noviani Dibyantari.
Harapannya, apa yang dilakukan Ganjar di kantornya dapat ditiru oleh bupati atau wali kota di daerah lain di Jateng.
Saat Musrenbangwil beberapa waktu lalu, Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng telah memerintahkan para pejabat daerah untuk menyediakan aksesbilitas bagi para difabel.
Ganjar pun mengingatkan kembali konsep pembangunan dan kebijakan terkait akses untuk penyandang difabel kepada para kepala daerah.
"Sebagaimana konsep pembangunan kita, bahwa tidak boleh ada satu orangpun ditinggalkan dalam setiap kebijakan yang diambil," katanya.
Selanjutnya, Ganjar juga mengatakan kalau beberapa daerah, termasuk gedung memang sudah ada yang menyediakan akses tersebut, tetapi ada juga yang belum.
"Semoga nanti bisa 100 persen, sesuai komitmen bersama, bahwa di tahun 2019 semua gedung-gedung perkantoran di Jateng ramah bagi difabel," pungkasnya.