KOMPAS.com – Jawa Tengah (Jateng) dinobatkan sebagai provinsi dengan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (PPD) terbaik 2019 oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ( Bappenas).
Dalam penilaiannya, ada tiga aspek yang menjadikan Jateng mengungguli 33 provinsi lainnya di Indonesia. Tiga hal itu adalah kualitas perencanaan, kinerja capaian, serta inovasi yang dilakukan dalam satu tahun terakhir.
Untuk persentasenya, indikator penilaian dari sisi perencanaan memiliki persentase 40 persen, kinerja capaian 40 persen, dan inovasi sebesar 20 persen.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan konsep perencanaan pembangunan yang selama ini diterapkan Pemprov Jateng ternyata jadi senjata andalan untuk meraih penghargaan ini.
Hal tersebut karena dalam hal perencanaan pembangunan di Jateng, Pemprov kerap melakukan jemput bola dengan program Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) keliling di enam eks Keresidenan secara bergilir.
"Perencanaan kami memang yang paling berbeda, karena kami datang dari enam eks keresidenan. Kami mengajak partisipasi sebanyak-banyaknya masyarakat untuk ikut," ungkap Ganjar melalui rilis yang Kompas.com terima, Jumat (10/5/2019).
Selain itu, lanjut Ganjar, kelompok-kelompok masyarakat didahulukan untuk menyampaikan usulan, yakni dari kelompok perempuan, kaum difabel, kelompok anak, dan forum OSIS.
Selain berburu usulan dengan keliling ke enam eks Keresidenan tersebut, masyarakat Jawa Tengah juga bisa memberi usulan pembangunan via elektronik, lewat situs, email, SMS, maupun media sosial.
Dengan dibukanya banyak kanal tersebut, tingkat partisipasi masyarakat Jawa Tengah dalam pembangunan dinilai sangat tinggi.
"Hasilnya, perencanaan jadi partisipatif dan sesuai target. Selain itu juga berhasil menurunkan angka kemiskinan dan angka kematian ibu melahirkan," kata Ganjar.
Baginya, pola seperti itu menjadi bagian yang mesti dipertahankan dan terus perbaiki.
"Hasilnya akan mendongkrak yang tidak baik jadi baik sehingga bisa memperbaiki kondisi masyarakat. Maka dari sisi perencanaan dan manajemen pengelolaan keuangan jadi terkontrol," katanya.
Selain Pemerintah Provinsi Jateng, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung juga menerima penghargaan serupa.
Kota Lumpia Semarang menempati peringkat pertama pada tingkat pemkot dengan Perencanaan Pembangunan Daerah. Sementara itu, Kabupaten Temanggung menjadi terbaik kedua pada tingkat Pemkab.
"Saya senang kali ini Jateng memborong. Kami harapkan ini jadi inspirasi kami dan kabupaten lain di Jawa Tengah untuk saling berbagi pengalaman bagaimana perencanaan yang baik itu," katanya.
Jika sharing proses perencanaan tersebut dilakukan secara merata di seluruh kabupaten dan kota di Jateng, Ganjar optimis pemerataan kemajuan bakal diperoleh.
Selain itu, target-target baik output dari pengerjaan program dan outcome-nya pun dapat tercapai.
"Alhasil, agregat perencanaan, pelaksanaan, dan inovasi akan menjadi perbaikan performa Jateng secara keseluruhan, misalnya dalam hal pengentasan kemiskinan dan penurunan angka ibu melahirkan," pungkas Ganjar.