KOMPAS.com-Saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Batealit Rt17/04 Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara, ia tak sengaja menemukan seorang bapak-bapak bernama Muhtar (65) yang terkena stroke.
Muhtar saat itu belum dibawa ke rumah sakit karena terkendala biaya. Padahal, ia sudah menderita stroke sejak empat bulan lalu.
Seketika itu, Ganjar langsung memerintahkan agar pihak keluarga membawa Muhtar ke rumah sakit. Ganjar juga meminta ajudannya untuk mencarikan ambulans terdekat dan membawa Muhtar berobat ke rumah sakit.
"Ayo saiki gowo ning rumah sakit (ayo sekarang bawa ke rumah sakit), masalah biaya dipikir belakangan, sudah punya Kartu Indonesia Sehat (KIS) kan?" kata Ganjar
Hal itu memang di luar rencana. Awalnya, Ganjar datang ke salah satu rumah warga Batealit bernama Ali Maftukhin. Di rumah itu, Ganjar ingin memberikan bantuan renovasi RTLH kepada Ali karena rumahnya belum layak huni.
Selain memberikan bantuan RTLH, kedatangan Ganjar ke rumah Ali juga ingin menengok anak Ali bernama Sara Asyka Larasati yang menderita penyakit jantung bocor. Asyka yang baru berusia 14 bulan itu harus dioperasi.
Setelah memberikan bantuan RTLH dan hendak melanjutkan perjalanan, Ganjar diserbu warga untuk bersalaman dan berfoto bersama. Saat itu, tidak sengaja ada salah satu warga yang mengatakan jika orang tua Ali Maftukhin juga sedang sakit parah.
"Itu bapaknya juga sakit pak, kena stroke. Sudah empat bulan tapi belum diperiksa ke rumah sakit," lapor warga.
Mendengar itu, Ganjar langsung masuk ke dalam rumah Muhtar yang berdempetan dengan rumah Ali. Di dalam rumah itu, Ganjar melihat Muhtar yang tergeletak di ranjang karena tidak bisa berjalan.
"Mas, iki bapake sampean (mas ini bapak sampean), wis saiki digendong, gowo rumah sakit (sekarang gendong bapaknya, bawa ke rumah sakit). Gowo KTP sama KK nya, biar didampingi bidan desa," kata Ganjar.
Ganjar meminta warga untuk saling memperhatikan keluarga dan tetangga. Jika ada yang sakit, warga diminta untuk saling membantu pengobatan ke rumah sakit.
"Nah ini kebetulan ketahuan. Mudah-mudahan segera ditangani, cepat sembuh dan semoga ini menjadi Jumat Berkah bagi keluarga pak Ali. Ndilalah ini ambulans sudah siap, puskesmas sudah siap, dokternya juga sudah siap. Jadi benar-benar berkah," ucap Ganjar diamini oleh warga.
Tak lupa, Ganjar berpesan kepada Ali untuk merawat orangtuanya.
"Saya titip pesan, dulu cilikane sampeyan digendong karo bapakmu ibumu (dulu kecilmu sering digendong oleh bapak ibumu), saiki gantian bapake sing digendong (sekarang gantian bapaknya digendong). Tolong diurusi ya, gantian saiki ngurusi bapake nganti sehat (gantian sekarang mengurusi orangtua sampai sehat," pesan Ganjar.
Ali menggendong bapaknya masuk ke dalam ambulans. Didampingi keluarga dan beberapa warga, Ali membawa Muhtar menuju ke rumah sakit.
"Memang sakit sudah lama, sudah empat bulan kena stroke. Itu sudah tidak bisa jalan, tapi belum dibawa ke rumah sakit," kata Nanik Arifatun Asikoh (33), keponakan Muhtar.
Nanik mengatakan bahwa mereka terkendala biaya. Meskipun sudah memiliki KIS, namun keluarga menganggap pengobatan membutuhkan biaya besar.
"Senang sekali tadi langsung dikawal pak Ganjar untuk diobati. Semoga paman saya bisa sembuh dan kembali sehat, bisa berjalan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu Ganjar Pranowo memberikan bantuan dua RTLH kepada warga Jepara. Bantuan pertama diberikan kepada keluarga Endi Ribowo di Desa Ngabul Jepara. Sementara, bantuan RTLH kedua diberikan kepada Ali Maftukhin.