Di Musrenbangwil Eks Keresidenan Pati, Usulan Infrastruktur Masih Dominan

Kompas.com - 28/03/2019, 09:50 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri Musrenbangwil se eks Keresidenan Pati, Rabu (27/3/2019) di Pendopo Kabupaten Pati. Ini merupakan Musrenbangwil terakhir di Jawa Tengah untuk tahun anggaran 2020.Dok. Humas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri Musrenbangwil se eks Keresidenan Pati, Rabu (27/3/2019) di Pendopo Kabupaten Pati. Ini merupakan Musrenbangwil terakhir di Jawa Tengah untuk tahun anggaran 2020.

KOMPAS.com - Usulan pembangunan infrastruktur masih jadi prioritas para bupati di eks Keresidenan Pati yang diajukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) untuk tahun anggaran 2020.

Namun di sisi lain, sejumlah kelompok masyarakat justru menghendaki pembangunan penunjang sumber daya manusia  (SDM).

Usulan tersebut disampaikan para bupati dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) se-eks Keresidenan Pati, Rabu (27/3/2019) di Pendopo Kabupaten Pati. Ini merupakan Musrenbangwil terakhir di Jateng untuk tahun anggaran 2020.

Dari usulan lima bupati, yakni Pati, Blora, Jepara, Kudus dan Rembang didominasi sektor fisik, utamanya pembangunan infrastruktur jalan.

Kabupaten Pati misalnya, dari total 10 usulan terdapat 8 pembangunan atau perbaikan jalan dengan anggaran Rp 71.5 miliar dari total usulan anggaran Rp 91.5 miliar.

" Infrastruktur jalan dan jembatan merupakan akses utama, jadi pintu perekonomian bisa terbuka. Sudah kami hitung dari sekitar seratus usulan masyarakat dan SKPD yang ada. Juga ada usulan lintas sektor. Karena ada aset atau kewenangan provinsi. Salah satunya jalan lingkar Pati batas kota, karena sering terjadi kecelakaan," kata Bupati Pati, Haryanto.

Hal serupa juga disampaikan Bupati Blora, Djoko Nugroho. Dia hanya mengajukan 7 usulan dengan total anggaran Rp 60 miliar. Jika kabupaten Pati menyisakan dua usulan selain pembangunan jalan, Kabupaten Blora justru 100 persen usulannya untuk pembangunan jalan.

"Tahun ini kami tidak mendapatkan bantuan murni dari Musrenbang. Semua murni dari pemikiran dewan. Setiap usulan saya dampingkan dengan Banprov. Semoga tahun depan apa yang kamu harapkan terealisasi," katanya.

Usulan tiga kabupaten lain, yakni Kudus, Jepara dan Rembang juga tidak jauh berbeda, fokus pada pembangunan infrastruktur jalan.

Total usulan dari kabupaten di eks Keresidenan Pati sebanyak 52 pembangunan dengan jumlah anggaran mencapai Rp 423.1 miliar.

Rinciannya, Kabupaten Pati 10 usulan dengan total ajuan anggaran Rp 91.5 miliar. Kabupaten Blora ada 7 ajuan dengan besar anggaran Rp 60 miliar. Kebupaten Jepara dengan 10 usulan total anggaran Rp 87.6 miliar.

Kabupaten Kudus menyertakan 15 usulan total anggaran Rp 124.5 miliar dan Kabupaten Rembang total 10 ajuan dengan anggaran Rp 59.5 miliar.

Kemiskinan dan sekolah inklusi

Berbeda dengan yang diajukan oleh pimpinan-pimpinan daerah. Forum perempuan, yang diwakili oleh Indaryani warga Kudus justru menginginkan adanya kesepahaman dan kesepakatan antara pemerintah dengan para ilmuwan di perguruan tinggi untuk melaksanakan program, khususnya dalam pengentasan kemiskinan.

"Jadi peran akademisi tidak sekadar sebagai bahan pustaka, tapi terlibat langsung dalam pembangunan," katanya seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima. Rabu (27/3/2019).

Sementara itu, dari kelompok difabel, Ismawardiyanto justru mengusulkan agar pemerintah memperbanyak sekolah inklusi.

Dengan sekolah tersebut, dia berharap pemberdayaan difable semakin meningkat, bisa melalui peningkatan keterampilan berkelanjutan sampai pendampingan pemasaran produk.

"Kami tidak mau hanya jadi konco wingking (hanya pelengkap saja). Kami juga tidak ingin dikasihani tapi diberdayakan. Apalagi di Kudus UMKM sangat banyak, termasuk temen-temen difabel," katanya.

Selain pejabat pemerintahan, dalam Musrenbangwil di Jateng melibatkan pula kelompok anak, perempuan, difabel sampai forum OSIS dan seluruh partai politik maupun ormas.

Dengan model seperti itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, Jawa Tengah menjadi perhatian nasional karena menggelar Musrenbang dengan cara yang unik dan berbeda.

"Ini Musrenbang wilayah yang terakhir. Dalam setiap Musrenbangwil ada banyak masukan dan saran program kerja. Jadi setelah ini mari kita bekerja sesuai kewenangan masing-masing, mana yang diatasi Kabupaten, Provinsi dan Pemerintah Pusat," kata Ganjar.

Ganjar mengingatkan, meski terdapat perbedaan dalam memandang prioritas pembangunan, namun menurutnya tidak menjadi masalah. Seluruh usulan dalam musrenbangwil selanjutnya digodok Pemprov Jateng.

Usulan yang masuk skala prioritas akan mendapatkan bantuan keuangan yang disalurkan melalui APBD Jateng 2020. Untuk itu, ia meminta semua daerah bergerak dalam pembangunan dan mereformasi birokrasi.

"Hilangkan korupsi, kolusi dan nepotisme. Hilangkan pungli-pungli. Yakin kalau itu dilakukan, sampeyan akan the best. Kalau yang saya terapkan adalah cepat, mudah, murah. Semalam dari KPK minta agar Jawa Tengah melakukan pendidikan antikorupsi. Saya berharap ini segera diterapkan di sekolah," paparnya.

Terkini Lainnya
Pemprov Jateng Kucurkan Rp 98,9 Miliar untuk Bonus Atlet Peparnas 2024
Pemprov Jateng Kucurkan Rp 98,9 Miliar untuk Bonus Atlet Peparnas 2024
Jateng Gayeng
Hari Sumpah Pemuda, Pj Gubernur Jateng Ajak Pemuda Kembangkan Potensi Melalui “Klik Yanda”
Hari Sumpah Pemuda, Pj Gubernur Jateng Ajak Pemuda Kembangkan Potensi Melalui “Klik Yanda”
Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Insentif Rp 104,7 Miliar untuk Pengajar Keagamaan
Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Insentif Rp 104,7 Miliar untuk Pengajar Keagamaan
Jateng Gayeng
Jadi Juara Umum Peparnas 2024, Kontingen Jawa Tengah Dapat Bonus Setara Atlet PON
Jadi Juara Umum Peparnas 2024, Kontingen Jawa Tengah Dapat Bonus Setara Atlet PON
Jateng Gayeng
Terima Subroto Award 2024, Pemprov Jateng Jadi Provinsi Pengelola Air Tanah Terbaik
Terima Subroto Award 2024, Pemprov Jateng Jadi Provinsi Pengelola Air Tanah Terbaik
Jateng Gayeng
Lewat Inovasi Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Raih 2 Penghargaan dari Kemenpan-RB
Lewat Inovasi Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Raih 2 Penghargaan dari Kemenpan-RB
Jateng Gayeng
Atlet-atlet Jateng Peraih Medali PON XXI Dapat Uang Pembinaan Senilai Rp 60,6 Miliar
Atlet-atlet Jateng Peraih Medali PON XXI Dapat Uang Pembinaan Senilai Rp 60,6 Miliar
Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Bantu Rumah Gratis untuk 98 KK Terdampak Rob di Pekalongan
Pemprov Jateng Bantu Rumah Gratis untuk 98 KK Terdampak Rob di Pekalongan
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Jateng Lepas Kirab Obor Peparnas di Api Abadi Mrapen
Pj Gubernur Jateng Lepas Kirab Obor Peparnas di Api Abadi Mrapen
Jateng Gayeng
Dikabarkan Tak Salami Andika Perkasa Saat Deklarasi Damai, Pj Nana Beri Klarifikasi
Dikabarkan Tak Salami Andika Perkasa Saat Deklarasi Damai, Pj Nana Beri Klarifikasi
Jateng Gayeng
Kontingen PON Jateng Sukses Gondol 260 Medali, Pj Gubernur Nana: Mereka Patriot Olahraga
Kontingen PON Jateng Sukses Gondol 260 Medali, Pj Gubernur Nana: Mereka Patriot Olahraga
Jateng Gayeng
Berhasil Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Terima Insentif Fiskal Rp 6,45 Miliar dari Wapres Ma’ruf
Berhasil Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Terima Insentif Fiskal Rp 6,45 Miliar dari Wapres Ma’ruf
Jateng Gayeng
Targetkan Minimal 50 Emas, Jateng Bidik 3 Besar pada PON 2024
Targetkan Minimal 50 Emas, Jateng Bidik 3 Besar pada PON 2024
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Nana Tegaskan Stakeholder Siap Kawal Pilkada 2024 di Jateng 
Pj Gubernur Nana Tegaskan Stakeholder Siap Kawal Pilkada 2024 di Jateng 
Jateng Gayeng
Peringati HUT Ke-79 RI, Pj Gubernur Nana Paparkan Capaian Pembangunan Pemprov Jateng
Peringati HUT Ke-79 RI, Pj Gubernur Nana Paparkan Capaian Pembangunan Pemprov Jateng
Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke