Ganjar Pranowo: Pendanaan Apel Kebangsaan Sudah Sesuai Prosedur

Kompas.com - 16/03/2019, 10:21 WIB
M Latief

Editor

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (15/3/2019), menyatakan tidak mempermasalahkan sejumlah pihak yang protes penyelenggaraan Apel Kebangsaan Kita Merah Putih.Dok Pemprov Jateng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (15/3/2019), menyatakan tidak mempermasalahkan sejumlah pihak yang protes penyelenggaraan Apel Kebangsaan Kita Merah Putih.

MAGELANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak mempermasalahkan sejumlah pihak yang protes penyelenggaraan Apel Kebangsaan Kita Merah Putih. Bahkan, dirinya mengundang seluruh warga untuk turut bergabung, apapun pilihan politiknya, bukan untuk mencaci, tapi saling memuji.

Protes yang dilancarkan terkait penyelenggaraan Apel Kebangsaan Kita Merah Putih di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang, Minggu (17/3/2019), itu menyinggung soal pendanaan yang mencapai Rp18 miliar dan kampanye terselubung salah satu capres. Soal pendanaan, Ganjar Pranowo memastikan telah sesuai prosedur.

"Kami sangat transparan, maka siapapun bisa melihat. Soal tidak sepakat dengan jumlah monggo. Tapi, kami harus menghadirkan seluruh masyarakat di Jawa Tengah," kata Ganjar, Jumat (15/3/2019).

Ihwal besar atau kecilnya anggaran kegiatan, lanjut Ganjar, itu relatif. Hal itu mengingat acara apel ini bakal dihadiri sampai 130.000 warga Jawa Tengah dari 35 kabupaten kota. Namun, jika ada asumsi atau tuduhan dana penyelenggaraan itu dikorupsi, Ganjar menyatakan itu tidak benar.

"Kalau Anda tahu, (dana) itu untuk mereka semua. Target kita 100 ribu orang. Dihitung lagi, ternyata 130 ribu. Yang lain asumsi, katanya mau dikorupsi. Kalau kami mau sembunyi- sembunyi, enggak kami buka kok. Makanya, semua orang bisa buka, itu hebatnya (transparansi) Jawa Tengah. Makanya, kita buka untuk dikritisi. Soal tidak sepakat jumlah tidak apa-apa. Tapi, itu kan bisa kita jelaskan," ujarnya.

Terkait tuduhan kampanye terselubung, Ganjar menegaskan, bahwa kegiatan ini tidak ada motivasi politik praktis meskipun diselenggarakan menjelang pemilu, apalagi untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden. Dia pun mengajak agar semua hadir, termasuk yang mengkritisi acara ini.

"Justeru menjelang pemilu. Kami tidak mau Jawa Tengah dirobek-robek. Maka, kita hadirkan semua orang. Makanya, kalau ada orang marah-marah ini kampanye terselubung, lho yang mana (dukungan) capres tertentu. Maka, kita undang semuanya. Mereka yang belum punya hak pilih kita undang sehingga kita bisa menanamkan itu. Siapapun boleh datang, tapi kami berprinsip bertanggungjawab ini, ini kerja kita bersama," katanya.

Ganjar menjelaskan terselenggaranya acara ini sebagai bentuk kekhawatirannya terhadap banyaknya fitnah, hoaks maupun ujaran kebencian yang terjadi akhir-akhir ini, khususnya di Jawa Tengah. Yang membuatnya makin gelisah, menurut Ganjar, adalah hal-hal negatif tersebut justru tersebar saat menjelang pemilu.

"Ingat, Jawa Tengah selama ini aman dan baik-baik. Tapi, hari ini kita sangat terganggu dengan intensitas tinggi hoaks dan pembakaran di Jawa Tengah. Sampai hari ini belum tertangkep pelakunya. Apa artinya, kami tidak mau kita dirobek robek. Maka, kita buat acara itu agar kita semua bisa bersatu. Tidak ada kepentingan politik," kata Ganjar.

Namun, Ganjar menyayangkan semua kritikan itu dilontarkan oleh pihak-pihak yang secara pilihan politik berbeda dengan dirinya. Untuk meminimalisir acara tersebut dipolitisasi, dia juga telah menginstruksikan pelarangan membawa atribut partai.

"Memang, saya sedih, di medsos (yang protes) ternyata dari satu kelompok yang kebetulan berbeda pandangan politik dengan saya. Padahal, menurut saya, mereka hadir pun boleh. Makanya (yang hadir) kita larang menggunakan atribut politik dan capres. Makanya, ikut saja, ikut bareng. Ini kepentingan kita bersama, kita saling puji di tempat itu yuk. Menurut saya akan jauh lebih baik itu. Jadi, asyik gitu," ucap Ganjar. 

Ganjar berharap kegiatan Apel Kebangsaan Kita Merah Putih bisa memberikan nuansa sejuk pada Pilpres mendatang. Menurut dia, di panggung itu hanya ada satu suara, yaitu suara Indonesia.

"Coba lihat kita, dari kampanye capres ini ada enggak dua-duanya yang saling mendukung? Menunjukkan kebaikan, mengakui program masing-masing? Ada enggak? Tunjukkan saja dua kandidat ini masing-masing baik, partai-partai masing-masing baik, enggak usah menjelekkan yang lain. Kan asyik, perdebatan juga menjadi menarik," katanya.

Untuk yang mengait-ngaitkan pengisi acara dengan salah satu pasangan calon presiden, Ganjar menegaskan bahwa siapapun dilarang membawa dukungannya di atas panggung.

"Ya nanti kita omongin saja, bicara sebagai artis," katanya.

Terkini Lainnya
Pemprov Jateng Kucurkan Rp 98,9 Miliar untuk Bonus Atlet Peparnas 2024
Pemprov Jateng Kucurkan Rp 98,9 Miliar untuk Bonus Atlet Peparnas 2024
Jateng Gayeng
Hari Sumpah Pemuda, Pj Gubernur Jateng Ajak Pemuda Kembangkan Potensi Melalui “Klik Yanda”
Hari Sumpah Pemuda, Pj Gubernur Jateng Ajak Pemuda Kembangkan Potensi Melalui “Klik Yanda”
Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Insentif Rp 104,7 Miliar untuk Pengajar Keagamaan
Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Insentif Rp 104,7 Miliar untuk Pengajar Keagamaan
Jateng Gayeng
Jadi Juara Umum Peparnas 2024, Kontingen Jawa Tengah Dapat Bonus Setara Atlet PON
Jadi Juara Umum Peparnas 2024, Kontingen Jawa Tengah Dapat Bonus Setara Atlet PON
Jateng Gayeng
Terima Subroto Award 2024, Pemprov Jateng Jadi Provinsi Pengelola Air Tanah Terbaik
Terima Subroto Award 2024, Pemprov Jateng Jadi Provinsi Pengelola Air Tanah Terbaik
Jateng Gayeng
Lewat Inovasi Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Raih 2 Penghargaan dari Kemenpan-RB
Lewat Inovasi Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Raih 2 Penghargaan dari Kemenpan-RB
Jateng Gayeng
Atlet-atlet Jateng Peraih Medali PON XXI Dapat Uang Pembinaan Senilai Rp 60,6 Miliar
Atlet-atlet Jateng Peraih Medali PON XXI Dapat Uang Pembinaan Senilai Rp 60,6 Miliar
Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Bantu Rumah Gratis untuk 98 KK Terdampak Rob di Pekalongan
Pemprov Jateng Bantu Rumah Gratis untuk 98 KK Terdampak Rob di Pekalongan
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Jateng Lepas Kirab Obor Peparnas di Api Abadi Mrapen
Pj Gubernur Jateng Lepas Kirab Obor Peparnas di Api Abadi Mrapen
Jateng Gayeng
Dikabarkan Tak Salami Andika Perkasa Saat Deklarasi Damai, Pj Nana Beri Klarifikasi
Dikabarkan Tak Salami Andika Perkasa Saat Deklarasi Damai, Pj Nana Beri Klarifikasi
Jateng Gayeng
Kontingen PON Jateng Sukses Gondol 260 Medali, Pj Gubernur Nana: Mereka Patriot Olahraga
Kontingen PON Jateng Sukses Gondol 260 Medali, Pj Gubernur Nana: Mereka Patriot Olahraga
Jateng Gayeng
Berhasil Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Terima Insentif Fiskal Rp 6,45 Miliar dari Wapres Ma’ruf
Berhasil Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Terima Insentif Fiskal Rp 6,45 Miliar dari Wapres Ma’ruf
Jateng Gayeng
Targetkan Minimal 50 Emas, Jateng Bidik 3 Besar pada PON 2024
Targetkan Minimal 50 Emas, Jateng Bidik 3 Besar pada PON 2024
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Nana Tegaskan Stakeholder Siap Kawal Pilkada 2024 di Jateng 
Pj Gubernur Nana Tegaskan Stakeholder Siap Kawal Pilkada 2024 di Jateng 
Jateng Gayeng
Peringati HUT Ke-79 RI, Pj Gubernur Nana Paparkan Capaian Pembangunan Pemprov Jateng
Peringati HUT Ke-79 RI, Pj Gubernur Nana Paparkan Capaian Pembangunan Pemprov Jateng
Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke