KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat untuk bangga dan suka terhadap produk-produk buatan lokal. Dia juga berpesan agar masyarakat bisa selalu mempromosikan produk-produk tersebut seperti pengenalan sejumlah produk lokal pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) se-eks Keresidenan Semarang di pendopo Kabupaten Demak, Rabu (27/2/2019).
Gubernur Ganjar Ajak Masyarakat Bangga dengan Produk Lokal
"Sek sek (tunggu sebentar), saya lupa mau memperkenalkan. Ini ada cokelat tempe buatan Salatiga. Sudah pernah ada yang coba?" ujar Ganjar sesaat setelah memberi sambutan di acara tersebut.
"Ini juga ada nasi goreng jagung instan dan mie tek tek asli Grobogan. Selain itu ada tas rajut dari perajin Semarang yang sudah dipesan Ibu Negara. Ada juga jam tangan kayu dan produk lain, ini luar biasa," tambah Ganjar sembari memperlihatkan produk-produk tersebut.
Ganjar mengatakan, produk-produk tersebut bisa memiliki nilai (value) tinggi di luar negeri. Tapi, dia tak ingin barang-barang itu hanya sekadar diperkenalkan, melainkan harus dijual.
"Ini bisa dijual. Saya mau diajak bikin pameran di Moscow. Tapi, kalau di sana tidak dagang, saya tak mau. Saya akan bawa produk-produk itu ke sana," tambahnya.
Pada pelaksanaan Musrenbangwil tersebut memang digelar stan produk-produk lokal dari masing-masing kabupaten/kota di Jawa Tengah. Pada stan Semarang ada buah alpukat sebesar pepaya dan kopi lereng Gunung Kelir.
Sementara itu, pada stan Kabupaten Demak terdapat kerajinan perak, hasil pertanian, dan pupuk organik cairnya. Seakan tak mau kalah, Kendal juga memamerkan keunggulannya berupa produk kain batik dan keripik.
"Ayo, dicoba ya produk-produk lokalnya. Itu karya masyarakat yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Pada kesempatan itu Ganjar juga menegaskan bahwa Musrenbangwil tersebut bukan jadi arena bagi-bagi uang, tapi menjadi forum untuk menyelesaikan banyak persoalan yang ada di Jawa Tengah sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
Sebagai informasi, Musrenbangwil Eks Karisidenan Semarang kali ini diikuti oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan, Kendal, Salatiga, Demak, Kabupaten Semarang, dan Kota Semarang. Hadir juga perwakilan dari kalangan difabel, forum anak, LSM, dan kelompok masyarakat lainnya.
Rencananya Musrenbangwil berikutnya akan digelar di Klaten untuk wilayah eks Keresidenan Surakarta pada 4 Maret, dan setelah itu di Pendopo Kabupaten Magelang untuk wilayah eks Keresidenan Kedu pada 6 Maret.
Adapun di wilayah eks Keresidenan Banyumas akan diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Purbalingga pada 11 Maret dan di Pendopo Kabupaten Batang untuk Eks Keresidenan Pekalongan pada 13 Maret, serta Musrenbangwil untuk wilayah eks Keresidenan Pati pada 18 Maret di Pendopo Kabupaten Pati.