KOMPAS.com - Senyum bahagia terus mengembang di wajah lima orang penyandang disabilitas asal Roemah Disabilitas Kota Semarang.
Bagaimana tidak, selama seharian penuh mereka bisa dekat dan bercengkerama dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.
Kelima penyandang disabilitas bernama Didik Sugiyanti, Wiyono, Fawas, Melati dan Ariel ini diberi kesempatan untuk mengikuti program Sehari Bersama Gubernur.
Bila biasanya program ini diikuti oleh siswa SMA atau mahasiswa, kali ini Ganjar mengajak lima penyandang disabilitas baik dari tuna daksa, tuna rungu dan tuna wicara itu untuk mengikuti kegiatan selama seharian penuh.
Kebetulan, pada Sabtu (23/2/2019), Ganjar mengikuti kegiatan Haul Gus Dur di Kota Solo dan mengikuti Mata Najwa On Stage di Boyolali. Kelima penyandang disabilitas itu kemudian diajak ke beberapa lokasi itu dari pagi hingga malam.
Baca juga: Ganjar Pamerkan Hasil Karya Difabel Jateng Masuk Hotel Berbintang
Sejak pagi, kelima penyandang disabilitas sudah menunggu di rumah dinas Ganjar, Puri Gedeh Kota Semarang. Kemudian pada pukul 11.00 WIB, rombongan bertolak ke Solo dan malamnya di Boyolali.
Selama perjalanan, kelima sahabat difabel tersebut satu mobil bersama Ganjar. Di dalam mobil, mereka curhat dan bersenda gurau bersama. Kesempatan itu mereka gunakan pula untuk menyampaikan aspirasi mewakili kawan-kawannya.
Keakraban antara Ganjar dan kelima difabel tersebut sangat terlihat. Bahkan saat mereka tiba di Puri Gedeh sampai selama perjalanan, Ganjar selalu membantu mendorong bahkan mengangkat kursi roda yang dinaiki, saat turun atau naik mobil.
Contoh saat makan siang di Solo, Ganjar mengangkat kursi roda dari penyandang disabilitas karena rumah makan tersebut memiliki tangga cukup tinggi.
"Ayo diangkat bareng-bareng, pegang kanan, kiri dan belakang, ayo satu, dua tiga diangkat," ucap Ganjar sambil menjunjung kursi roda.
Pengalaman dan suasana tersebut membuat para penyandang disabilitas terharu. Mereka tidak menyangka, seorang Gubernur mau melakukan hal seperti itu.
"Tidak hanya berkata, kepedulian beliau tulus. Sampai mau mendorong dan mengangkat kursi roda saya," kata Didik Sugiyanto.
Didik mengatakan tidak menyangka bisa seharian penuh bersama Gubernurnya itu. Tidak hanya duduk untuk ngobrol, namun ia bersama teman-temannya ikut serta berkegiatan bersama Ganjar.
Baca juga: Ketika Ganjar Ajak Pengemis Makan Siang dan Selawat Bersama
"Saya sampai tidak bisa berkata-kata, mimpi pun saya tidak pernah untuk bisa sedekat ini dengan pak Ganjar. Apalagi bisa diajak bareng seharian penuh mengikuti kegiatan pak Ganjar," tuturnya sambil berkaca.
Didik mengatakan, awalnya ia terkejut saat Roemah Difabel Semarang diajak sehari berkegiatan dengan Gubernur. Tanpa berfikir panjang, ia langsung mendaftar untuk ikut berkegiatan sehari di Solo dan Boyolali.
"Ini sungguh luar biasa, kami senang karena sebagai warga masyarakat khususnya penyandang disabilitas merasa diperhatikan. Tidak ada jarak antara Gubernur dengan rakyatnya, dan itu benar-benar nyata," ucapnya.
Dalam kesempatan itu pula, Didik bersama rekan-rekannya bisa ngobrol bareng dan menyampaikan sejumlah aspirasi terkait pemenuhan kebutuhan penyandang disabilitas langsung kepada Gubernur.
"Pengalaman yang sungguh luar biasa, terima kasih pak Ganjar mau mengajak kami bisa ikut berkegiatan selama seharian penuh. Ini akan semakin membuat kami termotivasi," tutupnya.
Sementara itu, Ganjar mengatakan, awalnya ia memposting kegiatannya di media sosial tentang acara Haul ke 9 Gus Dur di Solo dan Mata Najwa On Stage di Boyolali. Saat itu, ada banyak yang berkomentar, salah satunya dari penyandang disabilitas.
Baca juga: Dukung Peyandang Disabilitas, Ganjar Pakai Batik Karya Siswa SLB
"Mereka ingin ikut menyaksikan, langsung saja saya tawari ikut bareng saya. Ternyata mereka senang sekali dan begitu antusias," kata Ganjar.
Program Sehari Bersama Gubernur, lanjut dia, memang mengajak semua masyarakat mengikuti kegiatannya selama sehari. Dalam program itu, diharapkan masyarakat bisa mengetahui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Gubernur.
"Kalau biasanya bersama anak-anak SMA, kali ini bersama teman-teman difabel. Ternyata mereka senang sekali. Saya begitu senang dan tidak menduga, karena hal kecil ini bisa membuat mereka begitu bahagia. Ternyata, bahagia itu tidak rumit," tutupnya.