KOMPAS.com – Berbekal iuran sukarela guru, karyawan, serta siswa SMA dan SMK se-Jawa Tengah (Jateng), Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jateng kini membangun gedung Sekolah Dasar (SD) tahan gempa di Lombok.
Total iuran sukarela yang dimulai dari Rp 1.000 hingga Rp 5.000 dari para siswa dan guru tersebut terkumpul hingga Rp 5,18 miliar.
Dana itu kemudian digunakan untuk membangun dua sekolah di daerah terdampak gempa, yakni SD Sirenja di Palu, Sulawesi Tengah dan SD Negeri 6 Sesait di Lombok Utara.
Untuk sekolah yang terakhir disebutkan bahkan mendapat perhatian khusus dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Ia beserta istri, Siti Atikoh meninjau langsung perkembangan pembangunan SD yang terletak di Desa Sesait, Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (24/1/2019).
“Ini adalah bentuk persaudaraan antara Jateng dan NTB. Sekolah yang dibangun merupakan tanda cinta masyarakat Jateng kepada masyarakat NTB,” kata Ganjar saat menemui Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Kantor Gubernur Pemprov NTB.
Baca juga: Ganjar: Jateng Siap Bantu Korban Gempa Lombok
Pembangunan sekolah tersebut, menurut Ganjar juga melibatkan sejumlah insinyur dari Keluarga Besar Universitas Gajahmada (Kagama) Care. Desain sekolah dirancang sebagai bangunan tahan gempa.
Melalui rilis yang diterima Kompas.com pada Kamis (24/1/2019), Ganjar menambahkan bahwa selain pembangunan SD, Pemprov Jateng juga memberikan bantuan-batuan lain, seperti perbaikan masjid dan saluran air di lokasi terdampak gempa di NTB.
“Semoga bantuan yang kecil ini bisa bermanfaat sekaligus mempererat persaudaraan,” ujar Ganjar.
Sementara itu, Zulkieflimansyah mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Jateng atas bantuan serta perhatian terhadap warga terdampak gempa di NTB.
“Solidaritas seperti ini yang patut kita contoh dan kita jaga. Contoh baik ini akan menentukan banyak hal di masyarakat,” kata Zulkieflimansyah.
Turut hadir dalam penyerahan bantuan, Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng yang baru beberapa hari lalu pensiun, Gatot Bambang Hastowo dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Sulistyo.
Ia mengatakan, pengumpulan iuran dan penyerahan bantuan kepada masyarakat NTB ini sebagai bagian dari proses pendidikan.
“Ada tujuan untuk pembentukan karakter terhadap anak-anak, kami sedang menanamkan nilai peduli terhadap sesama. Ternyata gotong royong seperti ini akan terasa ringan,” terang Gatot.
Adapun Kepala Sekolah SDN 6 Sesait, Fajri, menyampaikan salam kepada masyarakat dan Pemprov Jateng.
“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat Jawa Tengah yang telah peduli dan membangunkan sekolah ini,” kata Fajri.
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Utara, Syarifudin menyatakan apa yang dilakukan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo telah menginspirasi bagi rakyatnya.
“Relawan yang Pak Ganjar kirimkan ke sini (lokasi terdampak gempa) sangat membantu, memberi semangat dan inspirasi. Kami masyarakat terdampak bencana gempa tidak ingin bermental sebagai korban, tapi kami ingin bermental seperti teman teman relawan,” kata Syarifudin.
Baca juga: Bangun Huntara di Palu, Gubernur Ganjar Panen Pujian
Perlu diketahui, selain mendirikan sekolah, pada Oktober 2018 lalu Pemprov Jateng juga telah mendirikan sekitar 100 hunian sementara (huntara) untuk masyarakat korban gempa di Petobo Baru, Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.