KOMPAS.com – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dijadikan pilot project nasional untuk program Kredit Usaha Rakyat ( KUR) khusus bagi peternakan rakyat. KUR tersebut merupakan program dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Konsep KUR khusus peternakan rakyat di Wonogiri Jateng ini yang akan kami jadikan role model nasional," kata Menko Perekonomian Darmin Nasution saat peluncuran KUR khusus peternakan rakyat di Desa Kebonagung Kabupaten Wonogiri, Kamis (6/12/2018), seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.
Dengan adanya penyaluran KUR khusus peternakan rakyat ini, lanjut Darmin, penyaluran KUR di Indonesia akan semakin meningkat tiap tahunnya. Sebab selama ini, bidang tersebut belum dilayani oleh perbankan.
"Tahun ini saja sampai Oktober penyaluran KUR mencapai Rp 113 triliun. Dengan adanya KUR khusus peternakan rakyat ini, saya yakin penyaluran KUR kita akan semakin meningkat dan tahun depan saya prediksikan bisa mencapai Rp140 triliun," terangnya.
Sektor pertanian, peternakan dan industri kecil yang dapat berproduksi lanjut Darmin memang akan terus di dorong.
Untuk itu, ia meminta kepada semua bank penyalur KUR agar mempermudah penyaluran kepada masyarakat. Bukan mencari-cari alasan agar masyarakat gagal mendapatkan KUR, harus dibantu.
Darmin juga berterimakasih kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang telah mendorong penyaluran KUR dengan sangat baik. Bahkan, penyaluran KUR Jateng kata dia merupakan tertinggi nasional.
"Dari total Rp113 triliun KUR nasional tahun ini, Jateng dapat menyalurkan Rp20,4 triliun atau 17,5 persen," pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, sebenarnya Jateng memiliki beberapa titik sektor peternakan yang sudah siap. Mereka sudah terbentuk, dilatih dan berjalan cukup lama.
"Dulu bantuan 20 sapi sekarang sudah jadi 90 an sapi, ini bukti bahwa usaha peternakan rakyat yang kami bina berjalan baik," ucapnya.
Wonogiri, lanjut Ganjar, memang akan dijadikan sebagai sentra peternakan rakyat yang dibantu dengan KUR. Ia pun membenarkan jika nantinya Wonogiri akan menjadi model untuk pengembangan KUR khusus peternakan di Indonesia.
"Selain pemberian KUR, kami sudah kerja sama dengan banyak pihak termasuk dari Australia tentang bagaimana cara beternak yang baik, cara manajemen dan pakan yang baik, cara memasarkan dan sebagainya. Artinya, setelah akses permodalan beres dengan KUR ini, dengan kerja sama pihak luar negeri ini maka bisnis peternakan Jawa Tengah akan semakin baik," tutupnya.
Sementara itu, salah satu penerima KUR khusus peternakan rakyat, Wahyudi mengaku senang mendapat bantuan modal tersebut. Dengan bantuan itu, ia dapat menambah jumlah sapi yang dipeliharanya.
"Selama ini hanya punya tiga ekor, dengan bantuan modal ini nanti akan saya belikan sapi lagi," ujarnya.
Hal senada diutarakan Gilimarto. Warga Kelurahan Semagar Wonogiri ini juga mengaku senang. Ini karena KUR tersebut tidak hanya modal, namun diberikan pendampingan tentang cara beternak yang baik.
"Mudah-mudahan ini awal untuk kehidupan kami rakyat kecil ini semakin sejahtera," tutupnya.
Dalam peluncuran KUR khusus peternakan rakyat, selain Menko Perkonomian dan Gubernur Jateng hadir pula sejumlah pejabat lain.
Seperti Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir, Wakil Bupati Wonogiri, Edi Santosa dan pejabat lain. Hadir pula sejumlah Direktur Perbankkan yang berada di bawah naungan BUMN.