SEMARANG, KOMPAS.COM – Meningkatnya jumlah kendaraan di Kota Semarang membuat jalanan protokol Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah tersebut kerap mengalami kemacetan.
Akibatnya, banyak dari para pengendara khususnya roda dua nekat menggunakan trotoar untuk menghindari kemacetan. Jika terus dibiarkan, akan membahayakan banyak orang terutama para pejalan kaki.
Tak ingin terus berlarut, Satpol PP Provinsi Jawa Tengah bersama Satpol PP Kota Semarang mengadakan Operasi Simpatik di sejumlah jalan protokol Kota Semarang.
Tak seperti operasi pada umumnya, operasi kali dilakukan dengan mengedepankan pendekatan humanis.
Baca juga: Polisi Gelar Operasi Simpatik, Pelanggaran Apa Saja yang Jadi Sasaran?
Alih-alih melakukan tindakan tegas, Satpol PP yang bertugas justru memberikan nasehat secara lembut dan kemudian memberikan bunga kepada para pengendara yang melanggar.
"Memang saya arahkan, terutama untuk mengerahkan Srikandi Satpol PP dengan memberikan bunga mawar sebagai wujud cinta kami kepada mereka dan warga Kota Semarang. Bukan hanya bagi-bagi bunga, tapi kami juga memberikan sosialisasi dengan pendekatan humanis," ucap Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Tengah Sinung dalam siaran tertulis, Sabtu (3/11/2018).
Pendekatan yang berbeda
Pendekatan yang lebih humanis tersebut diharapkan menjadi cara baru untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak melanggar lalu lintas, seperti menggunakan trotoar untuk menghindari kemacetan.
"Dengan pendekatan humanis itu, diharapkan masyarakat sadar bahwa tertib itu berbagi dan mengerti hak orang lain," ujar Sinung.
Mengingat kesadaran masyarakat akan tertib berlalu lintas dinilai masih kurang, maka operasi semacam ini akan terus dilakukan sebagai tindakan berkelanjutan dan merawat kesadaran masyarakat.
"Operasi ini kami lakukan setelah menerima laporan aduan masyarakat serta pengamatan saya sendiri. Banyak pengendara motor yang tidak merasa malu saat menyita hak pejalan kaki. Untuk itu, kegiatan semacam ini akan terus kami lakukan agar kesadaran masyarakat terus tumbuh," ujar dia.