KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat melalui Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah IV Jawa Barat mengajak peserta didik mengangkat kembali kearifan lokal tentang menjaga kebersihan dengan Games.
Namun, Games yang digulirkan di Cadisdik Wilayah IV Jabar ini bukan sebuah permainan, melainkan singkatan dari "Gerakan Memungut Sampah".
Program Games sendiri adalah upaya Cadisdik Wilayah IV Jabar untuk mensyiarkan praktik-praktik baik yang mengadopsi nilai-nilai kekinian. Di mana peserta didik melakukan kegiatan memungut sampah di sekolah dan mengunggahnya pada media sosial, seperti Instagram, Youtube dan yang lainnya.
"Dengan cara kita publish pada saat memungut sampah ini difoto dan itu menjadi kebanggaan. Di IG di Twitter. Baik sekolah, maupun pribadi siswa dan guru," ujar Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah IV Jawa Barat Ai Nurhasan, Minggu (30/10/2022).
Baca juga: Gelar Bandung West Java Art Festival, Pemprov Jabar Tegaskan Komitmen Pelestarian Budaya
Program Games, menurut Ai Nurhasan, telah digulirkan di sekolah baik itu SMA, SMK dan SLB negeri juga swasta yang berada di Kabupaten Subang, Karawang dan Purwakarta. Gerakan ini dilakukan setiap hari Jumat pagi dengan jam yang flexibel.
"Tetapi prinsipnya kita harapkan ini menjadi sebuah kultur atau budaya karena diulang-diulang dan ini menjadi kebiasaan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (31/10/2022).
Ai Nurhasan menilai, kegiatan bersih-bersih di lingkungan masyarakat memang sudah menjadi kultur sejak dulu. Di mana sebelumnya ada yang disebut dengan Jumat Bersih (Jumsih), Gerakan Sehat dan lain sebagainya.
Namun melalui Games ini, kata dia, pihaknya mencoba mengangkat nilai-nilai kearifan lokal tersebut dengan cara yang tidak membosankan lantaran seluruh warga sekolah dapat mengunggah gerakan tersebut di media sosial.
Tujuannya agar nilai kebaikan harus disebarluaskan agar dan ditularkan sehingga dapat diikuti oleh yang lainnya.
"Kalau ini dilakukan berulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Jadi yang anak-anak share juga itu menjadi hal positif, sehingga jangan selalu share tentang keburukan orang, ngomongin orang, atau status-status yang kadang tentang galau yang di-share di media sosial," kata Ai Nurhasan.
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi Games, di antaranya sebagai bentuk kepedulian lingkungan pendidikan terhadap lingkungan masyarakat. Hal ini karena urusan soal sampah tak jarang menjadi masalah pelik dengan berbagai macam penyebabnya.
Namun yang pasti, Ai Nurhasan menilai, salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
Berkaca pada fenomena tersebut, dia mengajak setiap sekolah di wilayah KCD IV untuk menunjukan diri dalam kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
"Games ini salah satu bentuk pembiasaan kepada anak didik kita untuk betul-betul menghargai lingkungan, mulai dari lingkup yang terkecil. Yaitu sampah, dengan harapan ini meluas dilaksanakan di masyarakat. Bukan hanya di sekolah," harapnya.
Baca juga: Resep Colenak Tapai Bakar Khas Jawa Barat, Hidangkan dengan Teh
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan pemanasan global merupakan satu dari tiga disrupsi yang akan dihadapi ke depan.
Untuk itu, kata dia, dengan mengajak peserta didik untuk melakukan aksi nyata lewat gerakan membuang sampah maka menandakan dunia pendidikan di Jabar telah merespons ancaman tersebut.
“Karena itu jangan menyepelekan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Yang kita tahu, tumpukan sampah dapat mengeluarkan gas yang berakibat terjadinya global warming. Mulai dari sekolah, kita merespons ancaman tersebut dengan melakukan aksi nyata memungut sampah,” ujar Dedi Supandi.
Namun, Dedi Supandi mengatakan, ada yang lebih penting guna mengantisipasi terjadinya global warming akibat permasalahan sampah ini.
Karena itu, dia juga mengajak agar perserta didik dapat meminimalisir produksi sampah dalam setiap kegiatan di sekolah.
“Gaya hidup bersih ini harus kita lakukan, karena selain menjadikan lingkungan sekolah lebih bersih dan sehat juga turut mengantisipasi terjadinya pemanasan global,” katanya.