Film "Before, Now & Then" Kenalkan Bahasa Sunda, Ridwan Kamil Berikan Apresiasi

Kompas.com - 19/10/2022, 18:21 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.om – Gubernur Jawa Barat (Jawa Barat) Ridwan Kamil mengapresiasi penayangan film Before, Now & Then (Nana) yang menggunakan dialektika bahasa Sunda.

"Hari ini kita menyaksikan dan merayakan sebuah peristiwa bersejarah. Disebut bersejarah karena film pada era hari ini berbahasa daerah, khususnya berbahasa Sunda yang hasilnya luar biasa," kata Ridwan, dikutip dari keterangan persnya, Selasa (18/10/2022).

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan tersebut usai menonton film Before, Now & Then (Nana) di XXI Cihampelas Walk, Selasa.

Menurunnya, penggunaan bahasa daerah (Sunda) menjadi suatu gebrakan nyata dalam melestarikan kembali kebudayaan daerah.

"Di tengah gempuran makin melemahnya penggunaan bahasa ibu, kita punya medium berupa film yang membangkitkan lagi semangat kebudayaan, bahwa kita ini memang kaya dengan nilai-nilai identitas," ujarnya.

Baca juga: Angkat Tradisi Sunda, Film Before, Now & Then (NANA) Diputar Secara Khusus di Bandung

Kang Emil juga mengaku terharu ketika menonton film yang berlatarkan Indonesia era 60-an pascakemerdekaan itu.

Dia juga menilai, alunan musik dan gestur dari para pemerannya membuat emosi penonton ikut terbawa ke dalam suasana film.

"Secara sinematografi, sebagai moviegoers, saya juga sangat terharu. Sinematografinya, musiknya keren banget, saya apresiasi. Tanpa bicara pun, saya perhatikan emosinya mengalir karena faktor kualitas dari musikalnya juga luar biasa," paparnya.

Kang Emil menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jabar mendukung penuh pembuatan produksi film tersebut dari awal.

Baca juga: Before, Now & Then Masuk Rekor Muri sebagai Film Berbahasa Sunda Pertama di Indonesia

"Film ini didukung dari awal Pemprov Jabar. Kita support berbagai fasilitas karena memang saya sangat ingin tanah Jabar dijadikan lokasi-lokasi syuting,” katanya.

Menurutnya, hal itu menjadi komitmen nyata pemerintah dalam memajukan industri film Indonesia di kancah internasional.

“Mau konteks zaman dulu, bangunan heritage juga banyak di Bandung. Alamnya indah, semua ada, termasuk kampung yang masih karuhun di Ciptagelar," ungkap Kang Emil.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Benny Bachtiar menambahkan, tradisi budaya bisa mendunia apabila dikemas dengan konsep yang baik.

"Kita bisa membuktikan bahwa tradisi budaya itu bisa mendunia. Ini sejarah bagi masyarakat Sunda," ucap Benny.

Benny mengatakan, film Before, Now & Then Nana bisa menjadi momentum baik bagi pemerintah maupun sineas untuk lebih mengeksplorasi potensi sejarah lokal untuk diangkat menjadi sebuah karya.

Baca juga: Ifa Isfansyah Bawa Latar Sunda Tahun 1960 ke Film Before, Now & Then (Nana)

Apalagi, menurut Benny, banyak cerita dan legenda yang bisa diangkat menjadi sebuah film.

"Contoh, apa menariknya Upin Ipin? Tapi dikemas sedemikian rupa dengan pendekatan adat jadi lebih menarik. Kita kan ada legenda Lutung Kasarung, Nyi Roro Kidul. Itu kan ceritanya bisa diangkat dan bisa memperkaya nuansa budaya nasional," kata Benny.

Sementara itu, sutradara film Before, Now and Then (Nana) Kamila Andini mengatakan, penggunaan bahasa daerah merupakan bentuk eksplorasi budaya lokal di Indonesia.

"Saya selalu berusaha memakai bahasa lokal, juga mengeksplorasi budaya lokal di Indonesia. Di film ini kesempatan yang spesial dan sangat membahagiakan karena bicara tentang tanah dan akar budaya sendiri. Keluarga saya semua dari Jabar," sebutnya.

Untuk diketahui, film Before, Now and Then (Nana) berkompetisi dengan film lainnya di Festival Film Internasional Berlin ke-72 pada Februari 2022.

Baca juga: Berhasil Entaskan Desa Tertinggal di Jabar, Ridwan Kamil Raih Penghargaan dari Kemendesa PDTT

Before, Now and Then (Nana) berhasil menyabet berbagai penghargaan dan diapresiasi di 17 negara dengan 50 tempat berbeda.

Terkini Lainnya
Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

jawa barat
Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

jawa barat
BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

jawa barat
Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

jawa barat
Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

jawa barat
Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

jawa barat
Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

jawa barat
Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

jawa barat
Jabar Catat Lonjakan 889.400 Tenaga Kerja, BPS Dorong Pemda Tingkatkan Literasi Statistik

Jabar Catat Lonjakan 889.400 Tenaga Kerja, BPS Dorong Pemda Tingkatkan Literasi Statistik

jawa barat
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN

Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN

jawa barat
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa

Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa

jawa barat
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa

Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa

jawa barat
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah

Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah

jawa barat
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka

Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka

jawa barat
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital

Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital

jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke