KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi ( Pemprov) Jawa Barat ( Jabar) menggelar West Java Investment Summit (WJIS) 2022 dengan tema “Green Investment: Food Securing and Renewable Energy” di Trans Convention Center, Kota Bandung, Rabu (5/10/2022) hingga Kamis (6/10/2022).
Acara yang diadakan bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar itu menarik sejumlah perusahaan untuk berinvestasi di Jabar.
Baca juga: Pemprov Jabar Tawarkan 20 Proyek Investasi Senilai Rp 25,66 Triliun di WJIS 2022
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jabar Mohamad Arifin Soedjayana mengatakan, ada sekitar tujuh perusahaan yang berencana menjadi calon investor di sektor ketahanan pangan.
“WJIS bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kami siap untuk pengembangan investasi, khususnya di sektor ketahanan pangan, dengan nilai investasi mencapai Rp 220 miliar,” kata Arifin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (8/10/2022).
Baca juga: Bisnis Susu Pasteurisasi Rasa Kekinian, Bantu Peternak Sapi yang Terdampak Pandemi
Lebih lanjut Arifin menjelaskan ketujuh investor tersebut adalah Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) bersama PT Industri Susu Alam Murni (PT ISAM) dari Kota Bandung untuk bisnis dairy atau olahan susu. Nilai investasinya mencapai Rp 104 miliar.
CV Bambang Family Dairy dari Kabupaten Cianjur juga berinvestasi untuk bisnis dairy dengan nilai investasi mencapai Rp 1,5 miliar.
Kemudian, PT Carita Kahuripan Indonesia dari Kabupaten Bandung berinvestasi untuk bisnis produk cheese atau keju dengan nilai investasi Rp 2,6 miliar. Ada pula Yudith Sri Wulandari dari Kota Bandung dengan rencana bisnis sorgum dengan investasi mencapai Rp 2,5 miliar.
Rencana investasi juga datang dari Koperasi Perdana Mandiri Sejahtera dari Kabupaten Bogor untuk produk goat milk atau susu kambing. Nilai investasinya mencapai Rp 1 miliar.
Baca juga: Puluhan Miliarder Baru Muncul dari Sektor Pangan Dunia Hanya dalam 24 Bulan, Apa Penyebabnya?
CV Mitra Tani Farm dari Kabupaten Bogor pun menyampaikan rencana bisnis olahan daging domba dengan nilai investasi sekitar Rp 106 miliar. Terakhir, Meinar GaraChiz dari Kota Bandung berencana bisnis keju dengan nilai investasi mencapai Rp 1,5 miliar.
Arifin berharap, melalui acara dengan tagline “Securing the Future” itu, para calon investor tertarik dengan potensi yang ditawarkan untuk pengembangan sektor ketahanan pangan di Jabar.
“Proyek-proyek potensial (yang) terpilih bagi investor dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sekaligus bertanggung jawab secara sosial,” ujar Arifin.