KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengajak delegasi pemuda dari 20 negara yang hadir sebagai perwakilan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Youth 20 (Y20) untuk mempedomani semangat Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955.
"Saya semangati mereka (anak-anak muda dari 20 delegasi negara) dengan semangat Asia-Afrika 1955. Dulu di Bandung kami lawan injustice atau ketidakadilan, sekarang juga lawanlah ketidakadilan di berbagai multidimensi dengan cara khas anak muda yang selalu bersemangat dan out of the box,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (22/7/2022).
Pernyataan tersebut disampaikan Ridwan Kamil dalam jamuan makan malam bersama perwakilan KTT Y20 di Gedung Sate Kota Bandung, Kamis (21/7/2022).
Menurutnya, melawan ketidakadilan di berbagai multidimensi perlu dilakukan di tiga bidang utama, yakni ekonomi, sosial, dan pendidikan.
"Gagasan anak-anak muda harus diperhitungkan dalam membangun negara di masa depan," imbuh pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut.
Baca juga: Transformasi Digital Ciptakan Lapangan Kerja Baru untuk Anak Muda
Gagasan para anak muda, kata dia, akan berguna untuk memetakan dalam mencari solusi dan keputusan yang tepat.
"Delegasi anak muda, calon-calon pemimpin dunia, ini harap dicatat. Terutama yang akan mengambil keputusan-keputusan penting di negaranya," ucap Kang Emil.
Lebih lanjut, ia mengatakan, setelah memakan dua hari untuk berdebat, delegasi pemuda juga harus bersepakat terhadap poin-poin.
Nantinya poin-poin itu akan dikomunikasikan dalam bentuk komunike atau pengumuman resmi dari pemerintah di surat kabar dan sebagainya.
"Pointer-pointer yang akan diperjuangkan delegasi pemuda akan disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) di kesempatan tercepat untuk dijadikan salah satu poin yang harus dipresentasikan dan dibahas secara serius di G20 Summit di Bali," ucapnya.
Baca juga: Jokowi Expected to Showcase Trial Run of Jakarta-Bandung Railway Project during G20 Summit
Oleh karenanya, Kang Emil berharap, perhelatan G20 di Bali akhir tahun mendatang bukan hanya menjadi pertemuan para senior semata, tetapi juga pelibatan peran pemuda yang dapat merespons kebijakan dan hal lainnya.
“Jadi, jangan hanya terlihat G20 Summit di Bali hanya urusan orang-orang senior,” jelas Kang Emil.
Isu masa depan yang menjadi kekhawatiran anak-anak muda, lanjut dia, juga harus direspons serius dalam kebijakan-kebijakan berupa poin yang sudah disepakati.
"Tim dari Y20 Indonesia yang ada di kiri-kanan saya sudah sangat bekerja keras luar biasa. Mudah-mudahan peran Jabar, peran Bandung, memberikan semangat," tutur Kang Emil.