Upaya Disparbud DKI Bangkitkan Destinasi Wisata Jakarta Berbasis Kawasan

Kompas.com - 12/11/2019, 15:53 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com – Meski tinggal di Kota Bogor, Adisti (25) hampir setiap akhir pekan melancong ke Jakarta. Ia tak peduli meski harus menempuh jarak puluhan kilometer untuk menuju Ibukota.

Menurut Adisti, Jakarta saat ini lebih ramah untuk pejalan kaki dengan dilakukannya program peremajaan trotoar di sejumlah wilayah.

“Salah satu yang terasa perubahannya adalah jalur pedestrian. Makin nyaman kalau akhir pekan main ke dekat Bundaran Hotel Indonesia (HI). Kota Tua dan Monas sekarang jadi lebih rapi, nyaman dan bersih. Pedagang-pedagang juga lebih teratur,” papar Adisti.

Apa yang dialami Adisti tak lepas dari upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dalam memaksimalkan potensi destinasi wisata berbasis kawasan.

Baca juga: Menpar Usul Mitra GrabBajaj Jadi Duta Wisata Jakarta

Menurut Kepala Bidang Informasi dan Pengembangan Disparbud DKI Jakarta, Alberto Ali, Jakarta memiliki 216 destinasi wisata yang dibagi menjadi empat kawasan.

"Keempat kawasan destinasi itu, yakni heritage, nature, urban, youth, dan culinary destination,” ungkap Alberto, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Heritage adalah destinasi yang kaya warisan budaya, seperti Kota Tua dan Taman Benyamin Sueb. Nature adalah destinasi yang memberikan wisata alam, misalnya Pulau Seribu.

Untuk urban, warga bisa singgah ke kawasan Cikini dan Kemang Art Center. Youth, misalnya Pasar Kreatif Petodjo Enclek. Sementara itu, jika ingin menikmati kuliner dalam kawasan culinary, Jalan Sabang menjadi tujuannya.

Baca juga: Anies Ingin Pasar Ikan Modern Muara Baru Jadi Destinasi Wisata Jakarta

Menurut Alberto, pembagian kawasan ini dapat membuat Disparbud lebih fokus mengembangkan pariwisata berdasarkan potensi kawasannya masing-masing.

"Sebab, banyak destinasi yang telah eksis bertahun-tahun namun belum mendapat sentuhan pariwisata yang menarik. Baik dari sisi arsitekturnya, sisi event-nya, maupun amenities (fasilitas).”

Alberto mengatakan, ada beberapa usaha untuk membangkitkan destinasi wisata yang dilakukan. Disparbud DKI Jakarta. Diantaranya adalah sebagai berikut ini. 

Penataan Kawasan

Disparbud bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya pun melakukan penataan kawasan wisata di Jakarta agar kota ini menjadi destinasi wisata favorit.

“Misalnya, terkait penataan Kota Tua, kini penataan kaki limanya lebih rapi. Di Jalan Sabang juga kedai makan lebih tertata,” terang Alberto.

Untuk melakukan penataan kawasan ini, Disparbud menggunakan referensi beberapa destinasi wisata di luar negeri yang telah terbukti mampu menyedot pengunjung mancanegara.

Misalnya, Kepulauan Seribu yang mengambil referensi Kepulauan Maladewa (Maldives), atau kawasan Cikini yang terinspirasi dari Nimman Street, Chiangmai.

Desain Jembatan Panah Asmara yang sedang di bangun di Pulau Tidung, Kepulauan SeribuDok. Kominfotik Kepulauan Seribu Desain Jembatan Panah Asmara yang sedang di bangun di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu

Selain itu, pihaknya juga mengembangkan penyusunan regulasi pemanfaatan fungsi bangunan. Untuk akses transportasi yang baik dan menunjang, Disparbud berkolaborasi bersama Dishub dan Transjakarta sehingga seluruh pihak saling mendukung.

Penataan kawasan wisata tersebut menghasilkan wajah baru Kota Jakarta. Hal ini bisa dilihat dari jalur pedestrian di sejumlah wilayah yang berubah menjadi lebih lebar, bersih, dan nyaman.

Misalnya jalur pedestrian di Sudirman-Thamrin, jalur pedestrian Cikini, hingga jalur pedestrian Kemang.

Menurutnya, jalur pedestrian yang tertata juga akan memikat para wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata di Jakarta, atau setidaknya nongkrong di kafe yang tak jauh dari jalur pedestrian yang ditata secara artistik.

Revitalisasi beberapa tempat wisata

Salah satu misi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada sektor pariwisata dan kebudayaan adalah revitalisasi destinasi yang potensial, seperti revitalisasi Taman Ismail Marzuki dan Taman Benyamin Sueb.

Kepala Unit Pengelola (UP) Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM), Imam Hadi Purnomo menuturkan, revitalisasi mencakup keseluruhan kawasan TIM, termasuk Planetarium dan PDS H B Jassin.

Melalui program revitalisasi tersebut, TIM akan lebih banyak memiliki pepohonan, air, tempat rekreasi, perpustakaan, hingga gedung pertunjukan yang lebih besar.

Menggelar event berskala besar di Jakarta

Agar kegiatan di kota Jakarta semakin variatif, Pemprov DKI Jakarta menggelar berbagai program unggulan. Upaya ini tentunya untuk lebih menarik perhatian masyarakat, baik dari dalam dan luar Jakarta, hingga mancanegara.

Salah satu event yang sudah digelar adalah Jakarnaval, Jakarta Night Festival, Festival Museum Enjoy Jakarta, Jakarta International Folklore Festival, hingga Seribu Island Reggae Festival.

Kepala Bidang Informasi dan Pengembangan Disparbud DKI Jakarta, Alberto Ali mengatakan, beberapa event tersebut ternyata berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian yang lebih hidup bagi warga Jakarta.

Baca juga: Synchronize Fest 2019, Festival Musik dengan Gerakan Ramah Lingkungan

“Salah satu program unggulan kami adalah meningkatkan pariwisata Jakarta yakni dengan mengembangkan event-event yang bisa mendatangkan wisatawan. Misal, waktu itu kami pernah menggelar Seribu Island Reggae Festival,” ujar Alberto.

Ia menyambung, animo masyarakat dalam festival itu besar sekali.

“Ada sekitar 4.000 orang datang ke pesta musik tersebut. Dengan begitu, acara ini bisa pula meningkatkan aktivitas perekonomian di Kepulauan Seribu,” sambung Alberto.

Disparbud akan mengupayakan agar event-event berskala besar di Jakarta dapat rutin dilaksanakan setiap tahun. Bila mungkin, bertambah.

Baca juga: Formula E 2020 Digelar di Kawasan Monas, Ini Rutenya

Salah satu acara terbesar yang akan diadakan pada Juni 2020 dan sedang dipersiapkan adalah kompetisi balap mobil bergengsi, Formula E 2020.

Alberto berharap dengan berbagai langkah ini, wisatawan lokal dan mancanegara akan terus berdatangan.

Ia pun berencana memperbanyak festival, terutama yang tahunan, supaya bisa mempromosikan Jakarta.

Harapannya, melalui berbagai aktivitas tersebut kunjungan wisatawan luar kota dan mancanegara akan makin meningkat.

Terkini Lainnya
Gubernur Pramono Soroti Peran Strategis Waduk Pluit Kendalikan Banjir Jakarta

Gubernur Pramono Soroti Peran Strategis Waduk Pluit Kendalikan Banjir Jakarta

Jakarta Maju Bersama
Pemprov DKI Perkuat Kampung Siaga TBC, Pengamat: Ini Langkah Tepat

Pemprov DKI Perkuat Kampung Siaga TBC, Pengamat: Ini Langkah Tepat

Jakarta Maju Bersama
Pemprov DKI Jakarta Perkuat Pemantauan Kualitas Udara lewat 111 SPKU Terintegrasi

Pemprov DKI Jakarta Perkuat Pemantauan Kualitas Udara lewat 111 SPKU Terintegrasi

Jakarta Maju Bersama
Segera Dibuka, Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Siap Jadi Magnet Wisata Baru

Segera Dibuka, Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Siap Jadi Magnet Wisata Baru

Jakarta Maju Bersama
Pemprov DKI Genjot Pembangunan Rusunawa, Pengamat: Langkah Strategis yang Realistis

Pemprov DKI Genjot Pembangunan Rusunawa, Pengamat: Langkah Strategis yang Realistis

Jakarta Maju Bersama
Dipadati Pengunjung, Kebun Binatang Ragunan Jadi Magnet Baru Wisata Malam Jakarta

Dipadati Pengunjung, Kebun Binatang Ragunan Jadi Magnet Baru Wisata Malam Jakarta

Jakarta Maju Bersama
Jakarta Berjuang Masuk Top 50 Kota Global lewat Pintu Budaya

Jakarta Berjuang Masuk Top 50 Kota Global lewat Pintu Budaya

Jakarta Maju Bersama
Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Ruang Publik Baru Ikon Jaksel

Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Ruang Publik Baru Ikon Jaksel

Jakarta Maju Bersama
Warga Sambut Baik Pemekaran Kapuk, Harap Pelayanan Publik Lebih Cepat dan Mudah

Warga Sambut Baik Pemekaran Kapuk, Harap Pelayanan Publik Lebih Cepat dan Mudah

Jakarta Maju Bersama
Taman Bugar Diresmikan, Jakarta Perkuat Paru-Paru Kota 

Taman Bugar Diresmikan, Jakarta Perkuat Paru-Paru Kota 

Jakarta Maju Bersama
Relaksasi Pajak DKI Dongkrak Perekonomian Masyarakat 

Relaksasi Pajak DKI Dongkrak Perekonomian Masyarakat 

Jakarta Maju Bersama
Sekolah Lansia di Jakarta Dukung Kehidupan Lebih Bermakna di Usia Senja

Sekolah Lansia di Jakarta Dukung Kehidupan Lebih Bermakna di Usia Senja

Jakarta Maju Bersama
Buka 31 Proyek Potensial, JIF 2025 Targetkan Investasi Rp 430,9 Triliun

Buka 31 Proyek Potensial, JIF 2025 Targetkan Investasi Rp 430,9 Triliun

Jakarta Maju Bersama
Pembukaan Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet TB Simatupang, Gratis Hingga Oktober 2025

Pembukaan Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet TB Simatupang, Gratis Hingga Oktober 2025

Jakarta Maju Bersama
Atasi Persoalan Sampah, Pemprov DKI Perbanyak TPS 3R

Atasi Persoalan Sampah, Pemprov DKI Perbanyak TPS 3R

Jakarta Maju Bersama
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com