KOMPAS.com - Penantian panjang masyarakat Kabupaten Bandung Barat (KBB) wilayah selatan akhirnya terwujud setelah Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan meresmikan Jalan Selacau-Cisokan dan Jembatan Tajim.
Peresmian jalan yang membelah pelosok bagian selatan Bandung Barat itu ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Hengky di Desa Bunijaya, Gununghalu, Minggu (10/9/2023).
"Dengan menyebut bismillahirrahmanirrahim, Jalan Selacau-Cisokan dan Jembatan Tajim diresmikan," ucap dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (15/9/2023).
Jalan mulus sepanjang 71 kilometer (km) itu kini jadi tonggak dimulainya kebangkitan ekonomi masyarakat selatan Bandung Barat. Seperti diketahui, jalan ini dibangun dari Kecamatan Batujajar-Cihampelas-Cililin-Sindangkerta-Cipongkor-Gununghalu.
Baca juga: Tendang Motor Berujung Maut, Pelajar SMP Cianjur Jadi Tersangka
Pembangunan jalan tersebut menyambungkan akses dari perbatasan Campakamulya di Kabupaten Cianjur maupun perbatasan Ciwidey di Kabupaten Bandung.
"Meskipun dua tahun ini situasinya tidak mudah, ada pandemi Covid-19, tapi kami tetap konsisten melakukan pembangunan di Bandung Barat khususnya di wilayah selatan," kata Hengky.
Perbaikan jalan itu sendiri menghabiskan anggaran sebesar Rp 285 miliar dengan skema pinjam melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya.
Hengky mengungkapkan bahwa jalan baru tersebut akan menjadi urat nadi ekonomi masyarakat di wilayah selatan Bandung Barat.
Baca juga: Maling Gondol Ribuan Rokok Senilai Rp 150 Juta dari Toko Grosir di Bandung Barat
Ia berharap, berbagai potensi baik dari sektor wisata maupun pertanian yang sebelumnya berjalan pelan bisa mengalir lebih cepat.
"Wilayah selatan KBB sudah diperbaiki infrastrukturnya, tinggal kita kembangkan potensi-potensi yang ada di wilayah selatan, khususnya pariwisata pertanian dan lain lain," ucap Hengky.
Setelah jalan selatan selesai, Hengky mengatakan, pihaknya mewacanakan pengembangan sektor wisata dengan konsep agroedutourism.
Konsep itu diusung melihat potensi wisata alam di wilayah selatan Bandung Barat yang dinilai cukup menjadi daya tarik baru untuk dijadikan magnet wisatawan.
Baca juga: Wisatawan yang Hilang Kontak di Pulau Komba NTT Ditemukan dalam Kondisi Lemas
Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat sedang mematangkan kajian pengembangan pariwisata selatan untuk bisa dieksekusi di kepemimpinan selanjutnya.
"Ada konsep menarik yang sedang kami kembangkan yang saya titip ke agroedutourism, wisata alam yang menarik bagi siswa untuk belajar langsung ke alam misalnya cara bercocok tanam, beternak, dan lain-lain. Dan konsep ini sangat diminati anak-anak karena kegiatan outdoor dirasa lebih seru," tutur Hengky.
Bukan hanya sektor wisata, lanjut dia, potensi besar juga ada di sektor pertanian yang tak kalah besar dengan wisata alam.
Adapun sektor pertanian tersebut, seperti perkebunan kopi, teh, dan beragam sayur-mayur tumbuh subur di tanah pegunungan Bandung Barat selatan.
Baca juga: Polisi Tangkap Pejudi dan Penjual Chip di Warung Kopi Banda Aceh
Hengky mengungkapkan, jalan baru tersebut akan menjadi urat nadi ekonomi para petani untuk mendistribusikan komoditas tani lebih cepat ke wilayah perkotaan.
"Di selatan Bandung Barat ada kopi Gunung Halu yang cukup populer bahkan sudah ke mancanegara. Beragam sayur-sayuran dari sini juga banyak memenuhi kebutuhan pasar-pasar di perkotaan baik Kota Bandung maupun Jakarta," jelasnya.
Sektor perikanan pun, lanjut Hengky, tak kalah besar potensinya. Akses para pelaku budi daya ikan di perairan Waduk Saguling cukup dimudahkan dengan kehadiran jalan baru tersebut.
"Perikanan kami dikirim di Pasar Induk Caringin. Kalau dulu banyak ikan mati di perjalanan karena jalan rusak, sekarang mudah-mudahan bisa aman dan cepat sampai setelah dipanen," jelasnya.