KOMPAS.com - Budayawan Simalungun Sri Sultan S Saragih mengapresiasi Wali Kota (Walkot) Pematangsiantar Susanti Dewayani atas perhatiannya pada pelestarian budaya Simalungun.
Menurutnya, Susanti telah membuka akses komunikasi untuk berbagai hal yang berhubungan dengan pelestarian budaya Simalungun.
"Berbagai kegiatan sanggar, komunitas, atau lembaga budaya berbasis kearifan lokal Simalungun mendapatkan respons dan hadir serta mendapat tanggapan agar dapat berjalan, terwujud, dan terlaksana di Kota Pematangsiantar,” ujarnya, Selasa (11/6/2024).
Sutan mengatakan, baru-baru ini Susanti mengeluarkan Peraturan Wali (Perwal) Kota Pematangsiantar Nomor 44 Tahun 2023 tentang Muatan Lokal Pendidikan Dasar pada 29 Desember 2023.
"Dengan adanya perwal ini, eksistensi pendidikan Simalungun menjadi wajib diajarkan di sekolah setingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP)," katanya dalam siaran pers, Rabu (12/6/2024).
Baca juga: Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar
Sutan menilai, program kegiatan edukasi dan pengkondisian dari Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar membuat generasi muda belajar budaya Simalungun.
Hal tersebut dapat diketahui melalui berbagai lomba tari daerah Simalungun, lomba pidato bahasa Simalungun, sayembara lagu, mewarnai dan menggambar, Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional dan kegiatan lainnya yang bernuansa budaya Simalungun.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pematangsiantar juga menggelar kegiatan lain, seperti Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pematangsiantar dengan acara haul dan ziarah.
Ada pula pertunjukan di Lapangan Adam Malik yang masih digelar dan selalu menyertakan ekspresi budaya Simalungun.
"Beragam kegiatan di luar kota, pakaian adat Simalungun selalu dipakai dan dikenalkan ke luar daerah," kata Sutan.
Baca juga: Kunjungi Kantor Partai Demokrat, Susanti Minta Restu Maju Jadi Walkot Pematangsiantar 2024-2029
Dalam penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII di Balikpapan beberapa waktu lalu, Wali Kota dr Susanti melestarikaan dan memperkenalkan budaya Simalungun.
Pada kesempatan itu, walkot perempuan pertama di Kota Pematangsiantar itu menari manortor bersama dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dari Pemkot Pematangsiantar di depan walkot seluruh Indonesia.
Dewan Pengurus Cabang (DPC) Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (Himapsi) Kota Pematangsiantar menilai, Susanti memenuhi komitmennya terhadap etnis dan budaya Simalungun.
Hal itu terlihat dari falsafah Simalungun yang menjadi agenda dalam kebijakan pemerintah.
Ketua DPC Himapsi Kota Pematangsiantar Dedi Wibowo Damanik mengatakan, Susanti telah menerapkan kearifan lokal dalam sejumlah kegiatan seremonial.
"Setiap kegiatan seremonial sudah dikedepankan munculnya budaya Simalungun. Kami sadar tidak ada yang sempurna. Namun, kami minta masyarakat objektif atas perhatian Susanti kepada Simalungun," katanya.
Dedi menyebutkan, sejak 2,5 tahun memimpin Siantar, komitmen Susanti bisa dilihat dari banyaknya perhatian yang diambil melalui kebijakan-kebijakan pemerintah.
"Kita bisa lihat Tugu Sangnaualuh, yang sejak era sebelumnya gagal bahkan berujung ke ranah hukum, sekarang sudah siap dibangun tanpa masalah,” katanya.
Kemudian, kata dia, penetapan hymne hingga motto Kota Pematangsiantar turut mengambil filosofi Simalungun.
Selanjutnya, ada muatan lokal pendidikan dasar Simalungun yang nantinya akan diimplementasikan pada ajaran baru 2024.
Baca juga: Wali Kota Siantar Batalkan Pelantikan 84 Pejabat Pemkot Pematangsiantar
Dalam muatan lokal itu, semua tradisi Simalungun akan diajarkan kepada anak SD dan SMP.
"Selain sejarah, tarian dan budaya, kita tahu muatan lokal pendidikan dasar Simalungun ada permainan tradisional sampai teknik membuat masakan Simalungun," katanya.
Dedi mengatakan, Susanti juga memperhatikan seniman Simalungun. Dia mendukung Founder Sanggar Rayantara, Raminah Garingging sehingga mendapatkan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2023.